Kota Bima (NTBSatu) – Pantai Lawata dan Pantai Kolo yang berlokasi di Kota Bima, saat ini masih menjadi tempat wisata yang banyak diminati wisatawan lokal.
Lantaran demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima saat ini, terus berupaya mengembangkan destinasi di kawasan Teluk Bima itu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, M. Natsir menyampaikan, keberadaan Pantai Lawata dan Kolo yang dinilai banyak diminati, ternyata masih banyak kekurangannya.
Misalnya, ketersediaan fasilitas air bersih, dan fasilitas tambahan untuk menjawab kebutuhan pengunjung seperti toilet, juga masih terbatas.
Adanya keterbatasan fasilitas tersebut, kata Natsir, disebabkan kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan destinasi wisata.
Berita Terkini:
- Intip Peta Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Siapa Paling Kuat?
- iPhone 13 Vs iPhone 13 Pro: Mana yang Lebih Unggul dan Layak Dibeli 2025?
- Alasan di Balik Perang Iran Vs Israel, Dimulai dengan ‘Operasi Rising Lion’
- Jay Idzes Duduki Puncak, Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia Termahal 2025
“Sehingga dibutuhkan mungkin ke depan ada penambahan anggaran juga untuk itu. Dan Insyaallah kami juga akan coba perjuangkan mudah-mudahan bisa dibantu lewat Dana Alokasi Khusus (DAK),” kata Natsir, dikonfirmasi NTBSatu, Jumat, 8 Maret 2024.
Natsir menjelaskan, kekurangan anggaran tersebut bukan tanpa sebab. Katanya, penggunaan anggaran tahun ini memang banyak dialihkan pada hal-hal yang lebih strategis. Misalnya untuk pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.
Kendati demikian, Natsir mengaku, pada tahun 2025 nanti, pihaknya akan lebih memaksimalkan pengembangan destinasi di Kota Bima.
Karena itu, di tahun 2024 ini, ia memilih bermain di area-area destinasi penyangga. Misalkan, di Lanco Gajah Jati Baru Timur, destinasi penyangga di Tolo weri, Oi Mbo, dan yang sudah lama adalah Pundu Nence.
“Untuk tahun ini kami lebih fokus ke situ, karena anggaran untuk penguatan destinasi hampir dilihat tidak ada,” tutupnya. (MYM/*)