Mataram (NTB Satu) – Proyek Biomassa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerja sama dengan Jerman saat ini sudah pada tahap feasibility study atau uji kelayakan.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB meminta setiap lembaga bisnis yang mengajukan kerja sama dapat mencapai kesepakatan dan kesepahaman bersama.
“Salah satunya dengan waste management menuju perjanjian kerja sama, karena saat ini sedang tahap feasability study,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLHK NTB, Firmansyah, Jumat 4 Agustus 2023.
Baca Juga:
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
Firmansyah menambahkan, saat ini pihak Jerman masih menghitung target proyek, salah satunya mengolah sampah menjadi bahan bakar.
“Mereka akan menghitung, seperti studi komposisi dan volume, memastikan bahwa roll materialnya tersedia cukup untuk Provinsi NTB. Kedua, akan menghitung dengan harga jual dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut Firmansyah menjelaskan, uji kelayakan tersebut minimal dilakukan selama enam bulan karena akan menentukan tindak lanjut dari kerja sama ini.
“Paling lama melakukan uji kelayakan selama enam bulan atau idealnya satu tahun, karena itu salah satu bagian dari tahap kerja sama. Sedangkan saat ini banyak industrialisasi pengelolaan sampah yang sudah berjalan,” pungkasnya. (WIL)