Mataram (NTBSatu) – Remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB mencapai Rp497 Miliar.
Remitansi itu dikirim sepanjang 2023 baik melalui PT Pos Indonesia dan Bank Indonesia.
Remitansi ini juga menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Barat, mayoritas dana remitansi digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga PMI di kampung halaman, seperti kebutuhan konsumsi pangan hingga biaya pendidikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dana remitansi yang masuk melalui Pos Rp287,78 miliar, sedangkan remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia Rp215,22 miliar.
Kepala BPS NTB, Wahyudin menjelaskan setiap bulan remitansi yang masuk ke NTB melalui Bank Indonesia bisa di atas Rp15 miliar, seperti remitansi yang masuk pada November 2023 nilainya Rp17 miliar.
Untuk informasi, Remitansi yang masuk dari Bank Indonesia pada November 2023 paling besar dari Saudi Arabia dengan nilai Rp7,2 miliar, kemudian disusul oleh Uni Emirat Arab Rp4,1 miliar dan Jepang Rp418,34 juta. Kemudian remitansi yang masuk dari Qatar Rp183,05 juta, Malaysia Rp106,8 juta, Singapura Rp52,5 juta, Hongkong Rp20,1 juta, dan negara-negara lainnya Rp4,8 miliar.
Berita Terkini:
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
- Dugaan Penyimpangan Anggaran Dukcapil Lombok Tengah Dilaporkan ke Jaksa
- Kasus Dugaan Perusakan Gerbang DPRD NTB Diselesaikan Lewat Restorative Justice
- Gubernur NTB: Keuntungan dari Wisata Teluk Saleh Harus Dimanfaatkan untuk Konservasi Hiu Paus
“Jika dilihat ke daerah tujuan, 41,67% remitansi yang masuk dari Bank Indonesia paling besar ke Kota Mataram, kemudian 31,1% ke Kabupaten Sumbawa, 18,48% ke Bima, 4,21% ke Lombok Tengah dan disusul oleh Kabupaten lainnya di NTB,” jelasnya melalui siaran persnya pada Rabu, 3 Januari 2024. (ADH)