Daerah NTB

Harga Tiket Pesawat Masih Tinggi, Paket Wisata di NTB Ikut Naik

Mataram (NTB Satu) – Dalam satu bulan terakhir terjadi kenaikan harga tiket pesawat, bahkan kenaikannya lebih dari 100 persen di rute-rute tertentu.

Meroketanya harga tiket pesawat ini menjadi keluhan hampir seluruh kalangan. Tanpa terkecuali, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi NTB.

Kenaikan harga tiket pesawat ini dikhawatirkan akan memukul kembali kegiatan perekonomian dan pariwisata di tengah perjuangan untuk bangkit karena Pandemi Covid-19.

Ketua Astindo Provinsi NTB, Sahlan dan beberapa pengurus Astindo NTB lainnya di Kantor Astindo di Jalan Langko Mararam menyebut, harga paket wisata mau tak mau ikut dinaikan sebagai dampak dari kenaikan harga tiket pesawat ini.

“Kenaikan harga paket wisata sampai 20 persen tidak bisa kita hindari,” katanya.

Sahlan memaklumi tingginya beban operasional maskapai salah satunya karena kenaikan harga minyak dunia. Yang berimbas pada kenaikan harga bahan bakar pesawat (avtur).

Dikutip dari laman resmi Pertamina, harga avtur untuk 1-14 Juni 2022 di Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp 15.748 per liter. Angka ini mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, 1-14 Mei 2022 yang sebesar Rp 14.969 per liter. Harga avtur saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan harga avtur pada 1-14 Juni 2021 yang hanya Rp 9.518 per liternya.

“Kita maklumi beban operasionalnya maskapai naik karena kenaikan harga avtur, kenaikan harga komponen, dan biaya-biaya operasional lainnya. Tapi jangan sampai berlebihan kenaikan harga tiket pesawat, sampai 200 persen. sewajarnya sajalah,” katanya.

Sahlan menambahkan, sebagai daerah pariwisata, tentu kenaikan harga tiket pesawat ini akan memberatkan gerak dunia pariwisata. Ia mencontohkan, misalnya menjual harga paket wisata pada kisaran Rp5 juta untuk 3 malam. Jika harga tiket pesawat kisaran Rp3 sampai Rp4 juta pulang pergi, tersisa Rp1 juta.

“Apa iya, ada biaya menginap di hotel dua malam 1 juta. Belum lagi biaya-biaya lainnya. Orang bakal mikir-mikir berwisata. Kalau beratnya hanya di ongkos pesawat,” katanya.

Oleh karenya, Sahlan mewakili Astindo NTB menyampaikan harapan, kepada pemerintah, kepada regulator, untuk mengatur harga tiket pesawat agar dinaikkan sewajarnya. Jangan sampai ekonomi dan pariwisata terpuruk kembali. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button