Mataram (NTBSatu) – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB mendeteksi banyaknya peretas yang mencoba melakukan serangan siber ke situs website resmi Pemprov NTB. Bahkan mereka berasal dari 128 negara.
Jika diakumulasikan, terdapat sebanyak 184.455 percobaan serangan siber yang dilakukan negara-negara tersebut kepada website resmi Pemprov NTB.
Adapun 10 Negara teratas diantaranya Thailand sebanyak 31.033 kali percobaan serangan. Kemudian disusul China 29.903 kali percobaann. Ketiga Unite States 26.592 kali percobaan serangan. Singapura 19.176 kali percobaan serangan.
Selanjutnya ada Australia 16.338 Kali percobaan serangan, Rusia 4.614 kali percobaan serangan, Vietnam 3.662 kali percobaan serangan, Denmark 3.550 kali percobaan serangan, Britania Raya 3.382 kali percobaan serangan, dan Korea Selatan 3.296 kali percobaan serangan.
“Termasuk juga dari dalam negeri berjumlah 1.922 kali percobaan serangan ke situs Website Pemprov NTB,” kata Kepala Diskominfotik NTB, Najamuddin Amy, pada Selasa, 2 Januari 2023.
Berita Terkini:
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
Namun di balik itu, Diskominfotik berhasil menangani berbagai macam serangan tersebut.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya pencegahan dan mitigasi risiko yang telah diterapkan oleh Bidang Persandian Diskominfotik NTB,” ungkapnya.
Dari sekian jumlah percobaan serangan yang dilakukan, diketahui peretas juga menggunakan IP unik sebanyak 7.317.
“IP unik dan percobaan serangan menggunakan Malware masih nihil,” bebernya.
Najam pernah mengatakan, serangan digital ini bukanlah serangan main-main yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab, apalagi yang diserang website milik pemerintah.
“Kejahatan digital ini sudah serius. Untuk mencari keuntungan secara ekonomi, makanya hoaks sekarang itu sudah banyak sekali, bukan hanya hoaks Pemilu, tapi hoaks penipuan juga,” ungkapnya.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini mengakui, pelaku kejahatan sekarang sudah terorganisir dengan baik, manajemennya baik, serta memiliki pengetahuan yang bagus.
Untuk itu, Najam mengingatkan kepada semua kabupaten dan kota agar mengantisipasi serangan siber dengan memperkuat sistem keamanan digital pada situs resmi dan data pegawai.
Salah satunya dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penguatan infrastruktur penunjang lainnya.
“Misalnya di Pemprov NTB sudah ada command center,” ujarnya. (MYM)