INTERNASIONAL

AS Serang Milisi Houthi di Yaman, Diklaim Tewaskan 20 Orang

Jakarta (NTBSatu) – Militer Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan di ibu kota Yaman untuk mengincar kelompok Houthi. Pihak Houthi mengatakan serangan AS itu sebagai agresi terhadap negara merdeka.

“Serangan AS di Yaman adalah agresi terang-terangan terhadap negara merdeka dan mendorong entitas musuh Israel untuk melanjutkan pengepungan yang tidak adil di Gaza,” kata juru bicara kelompok Houthi mengutip Al Jazeera, Minggu, 16 Maret 2025.

Serangan yang Militer Amerika Serikat lancarkan itu terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025 waktu setempat.

Insiden itu terjadi tidak lama setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan untuk menyerang kelompok Houthi.

Keputusan yang diambil Trump itu salah satunya akibat Tindakan Houthi di Laut Merah yang dianggap mengancam kepentingan Amerika. Pihak Houthi menuding Trump telah melayangkan opini sesat.

IKLAN

“Apa yang Presiden AS klaim tentang ancaman terhadap navigasi internasional di Selat Bab al-Mandeb tidak benar dan menyesatkan opini publik internasional,” katanya.

Klaim Serangan AS Tewaskan 20 Orang

Tak hanya itu, Milisi Houthi Yaman memperkirakan serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang pada Minggu, 16 Maret 2025. Milisi Houthi Yaman juga mengatakan ada anak-anak yang tewas oleh rentetan serangan yang intens oleh militer AS.

Houthi juga bersumpah bahwa tak akan membiarkan serangan AS tersebut.

“Angkatan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” kata Biro Politik Milisi Houthi dalam sebuah pernyataan di stasiun TV milik Houthi, Al-Masirah.

Sebagai informasi, para pemberontak Houthi, yang telah menguasai sebagian besar Yaman selama lebih dari satu dekade. Merupakan bagian dari “poros perlawanan” kelompok pro-Iran yang menentang keras Israel dan Amerika Serikat.

Mereka telah melancarkan sejumlah serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kapal-kapal yang melewati Yaman di Laut Merah dan Teluk Aden selama perang Gaza, dengan alasan solidaritas dengan Palestina.

Pada awal bulan Maret ini, Amerika Serikat telah mengklasifikasi gerakan kelompok Houthi sebagai “organisasi teroris asing” serta melarang segala interaksi AS dengan kelompok tersebut.

Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan Houthi telah menyerang kapal perang AS sebanyak 174 kali. Serta, kapal komersial sebanyak 145 kali sejak 2023. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button