Mataram (NTBSatu) – Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, inisial MS terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Polresta Mataram, Rabu, 11 Desember 2024.
MS tak hanya sendiri ke Mapolresta Mataram. Sejumlah staf yang menjadi saksi juga ikut ke kantor polisi.
Salah seorang pegawai Dikbud NTB mengaku hadir mengikuti arahan kepolisian. Ia diminta datang memberikan kesaksian.
“Beda kendaraan. Kami pakai motor. Disuruh sama pihak kepolisian,” kata salah satu pegawai Dikbud NTB kepada NTBSatu di hadapan Ruangan Unit Tipikor Polresta Mataram.
Polisi memintanya hadir, karena saat itu kebetulan ada di sekitar area tempat kepolisian melakukan OTT.
Senada dengan itu, pegawai lainnya mengatakan bahwa mereka saat kejadian masih berada di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
“Tidak tahu kalau ada itu (transaksi antara MS dengan korban),” ungkapnya.
Keduanya mengaku belum memberikan keterangan di hadapan pihak Polresta Mataram. “Belum. Kami belum kasih keterangan,” jelasnya.
Polisi Amankan Barang Bukti
Selain Kabid SMK, Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sat Reskrim Polresta Mataram juga mengamankan lima saksi dan uang Rp50 juta.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili mengatakan, kasus ini berkaitan dengan pemungutan liar (Pungli) proyek di SMKN 3 Mataram.
“Telah dilakukan operasi tangkap tangan terhadap Kabid SMK pada Dikbud NTB sesaat setelah menerima uang sebesar Rp50 juta dari seorang supliyer bahan bangunan, pada pekerjaan pengadaan bahan bangunan di SMKN 3 Mataram,” jelas kepada NTBSatu malam ini.
Polisi bergerak berdasarkan laporan atau informasi dari masyarakat. “TKP di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB,” ujarnya.
Selain Kabid SMK, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, dua unit handphone, satu paper bag yang bertuliskan optik tunggal warna putih hijau tua yang berisikan uang sejumlah Rp50 juta.
“Terbungkus plastik merah di dalam amplop warna coklat berstempelkan PT. Utama Putramas Mandiri dan bertuliskan biaya administrasi,” ujarnya.
Selanjutnya tim mengamankan dan membawa Kabid SMK ke Sat Reskrim Polresta Mataram, untuk dimintai keterangan.
Hingga berita ini terbit, polisi masih melakukan pemeriksaan. (*)