PemerintahanRAMADAN

Jadwal Puasa Ramadan 1446 H Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Jakarta (NTBSatu) – Umat muslim tinggal menghitung hari memasuki bulan Ramadan 1446 Hijriah. Berbagai persiapan mulai dilakukan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini. Salah satunya, mengetahui jadwal puasa.

Sebab pada tahun sebelumnya, sering terjadi perbedaan awal puasa di Indonesia khususnya antara pemerintah dengan Muhammadiyah.

Perbedaan itu terjadi karena metode penentuan awal bulan Ramadan yang berbeda. Pemerintah menetapkannya melalui sidang isbat berdasarkan metode rukyah dan hisab, sebagaimana Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004.

Semantara itu, PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini mengacu pada gerak faktual bulan di langit.

Menurut Pedoman Hisab Muhammadiyah, metode tersebut mensyaratkan terjadinya ijtimak. Terjadi sebelum Matahari terbenam dan pada saat Matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

IKLAN

Lantas, kapan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah menurut pemerintah, Nahdalatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah? Berikut penjelasannnya:

Hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi jadwal awal puasa Ramadan 1446 Hijriah. Rencananya, penetapan akan dilakukan pada sidang isbat, Jumat, 28 Februari 2025.

Namun, jika mengacu pada Kalender Hijriah 2025 Kementerian Agama, jadwal puasa mulai tanggal 1 Maret 2025 hingga 1 April 2025.

Begitu juga NU belum mengumumkan. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini akan menentukan awal Ramadan melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

Adapun penentuannya menggunakan metode yang sama dengan pemerintah, yakni rukyatul hilal dan hisab. Sehingga, pengumuman jadwal puasa versi NU akan bersamaan dengan pemerintah.

Sementara Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2025 pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button