Mataram (NTBSatu) – Santiri Foundation akan menggelar Rinjani Festival V pada 12-14 Oktober 2024 mendatang. Dalam gelaran tersebut, akan terdapat sejumlah rangkaian acara.
Ketua Pelaksana Rinjani Festival V, Nelda Hannia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pasar raya yang memuat pangan-pangan lokal, rilis dan bedah buku modul ajar soal kearifan lokal. Kemudian, gelaran peresean, pengumuman sayembara desain dan pencanganan pengembangan paragatra center, penghijauan tanaman langka, deklarasi Gumi Bayan, dan lain-lain.
Sebelumnya, Santiri Foundation pun telah melaksanakan berbagai kegiatan yang termaktub dalam Youth Researcher for Heritage Education and Tourism Oppurtunity atau YO’RA HERO. Salah satu kegiatannya ialah pembekalan tulisan, foto, dan dokumentasi video pada 17-20 September 2024, tepatnya dalam rangkaian maulid adat Bayan.
“Rinjani Festival terlaksana dalam siklus empat tahun sekali. Kami menyesuaikan puncak Rinjani Festival V dengan hari pangan internasional,” ungkap Nelda kepada NTBSatu, Rabu, 25 September 2024.
Tema Memaca Rinjani
Dalam Rinjani Festival V, Santiri Foundation menyiapkan tema “Memaca Rinjani” atau membaca Rinjani yang sesuai dengan ketentuan Wariga. Sebagai informasi, Wariga merupakan sistem penanggalan yang berkembang di masyarakat adat Bayan.
Maka, Santiri Foundation akan membaca banyak hal melalui Wariga. Mulai dari sistem pertanian, kelautan, arsitektur, dan lain-lain. Mereka memilih Wariga dengan motif bahwa Wariga adalah kamus induk kehidupan masyarakat adat Bayan.
Selain itu, Santiri Foundation telah melaksanakan lokakarya untuk pelestarian Wariga. Lokakarya ini merupakan rangkaian dalam menuju Rinjani Festival V.
Dalam pencarian hari baik untuk pelaksanaan ritual, masyarakat adat Bayan selalu membaca Wariga. Selain itu, Wariga merupakan warisan pengetahuan dari leluhur. Terlebih, dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, terdapat siklus-siklus yang kemudian ditangkap oleh tetua adat dengan Wariga sebagai media untuk mengetahui lebih lanjut tanda-tanda alam.
“Kami memilih Wariga dengan harapan sistem ini tidak akan punah ke depannya,” terang Nelda.
Santiri Foundation telah melaksanakan penelitian mengenai Wariga sejak Desember 2023. Kemudian, hasil akhir dari penelitian itu ialah film dokumenter, aplikasi, dan animasi.
Mereka merancang aplikasi tersebut, dengan harapan anak-anak muda tidak terpaut pengetahuan yang jauh dengan leluhur mereka.
Sebagai informasi, Santiri Foundation menjadi penggagas Rinjani Festival V dengan bantuan dari Dana Indonesia dan LPDP Kemendikbudristek.
“Kami mengharapkan masyarakat adat dapat memperoleh kedaulatan pangan,” tandas Nelda. (*)