Mataram (NTB Satu) – Teknik budidaya jarwo super ini dihasilkan oleh Balitbangtan setelah dilakukan penelitian di berbagai lokasi di Indonesia. Jarwo merupakan singkatan dari jajar legowo.
Dilansir dari laman Saprotan Utama, jajar legowo super adalah salah satu teknik budidaya terpadu antara padi sawah irigasi dengan jarwo tipe 2:1.
Selain penggunaan jarak tanam jarwo, hal terpenting dari penggunaan teknik jarwo super adalah penggunaan benih bermutu dan merupakan Varietas Unggul Baru (VUB).
Pengaplikasian biodekomposer dilakukan sebelum pengolahan tanah. Penggunaan pupuk hayati. Melakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Melibatkan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).
Sementara itu, salibu adalah varian dari teknik budidaya padi ratun, yakni tunggul padi yang kembali dipelihara hingga panen. Perbedaan antara ratun dan salibu ialah dari proses pemotongannya.
Pada ratun dilakukan pemotongan satu kali, sedangkan pada teknik salibu pemotongan dilakukan dua kali. Pada teknik salibu, setelah pemotongan pertama tunggul dibiarkan bertunas 7-10 hari.
Apabila tunas yang tumbuh >70% maka kembali pangkas atau potong hingga ketinggian 3-5 cm dari permukaan tanah. Bila tunas yang tumbuh <70% maka teknik salibu tidak disarankan untuk dilanjutkan. (GSR)