Fenomena Hujan Saat Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Mataram (NTB Satu) – Hujan lebat mengguyur Kota Mataram Sabtu (11/9) kemarin, bahkan mendung masih menyelimuti kota hingga Minggu (12/9). Sebagian wilayah, termasuk di Kota Bima dikabarkan sedang diguyur hujan. Sementara sisi lain prakiraan cuaca, Hari Tanpa Hujan (HTH) masih cukup panjang menandakan kemarau masih melanda wilayah NTB.

Terkait fenomena tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) menjelaskan, hujan di Mataram dan sejumlah daerah di wilayah NTB dipicu adanya
Madden-Julian Oscillation.

Istilah ini artinya fenomena dinamika atmosfer, yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah yang dilewati, termasuk NTB.

“Fenomena ini memasuki wilayah Indonesia yang dapat berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah NTB,” sebut Prakirawan BMKG Stamet Zam, Agastya Ardha Chandra Dewi, S.Tr.

Selain itu, lanjut dia, nilai anomali suhu muka laut yang cukup signfikan di perairan sekitar NTB, juga berdampak pada pertumbuhan awan hujan.
Kemudian ditambah lagi kondisi kelembaban udara signifikan pada lapisan permukaan hingga atas yang cukup lembab.

“Hal ini memungkinkan adanya potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah NTB,” sebutnya.

Pada kesempatan itu ia mengimbau agar masyarakat dan stakeholder perlu mewaspadai kondisi cuaca saat ini. Antisipasi dampak buruk yang bisa memicu kerugian bagi masyarakat.

“Kami juga mengimbau bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor agar lebih meningkatkan kewaspadaan,” tutupnya. (red)

Exit mobile version