Dari Tambora ke Hu’u, Pulau Sumbawa Siap Jadi Pusat Energi Hijau NTB
Mataram (NTBSatu) — Pulau Sumbawa belakangan mulai banyak dibicarakan sebagai salah satu kawasan dengan potensi energi hijau paling menjanjikan di Nusa Tenggara Barat.
Bukan tanpa alasan, karakter geologi pulau ini, yang dibentuk oleh aktivitas tektonik dan vulkanik selama jutaan tahun, menghadirkan kombinasi lanskap alam yang unik sekaligus sumber daya energi yang sulit ditemukan di daerah lain.
Di balik deretan perbukitan vulkanik, lembah luas, hingga garis pantai yang memanjang, tersimpan cadangan panas bumi yang kini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi NTB.
Titik-titik potensial di Maronge (Sumbawa), Hu’u (Dompu), hingga kawasan sekitarnya memiliki kapasitas yang cukup besar untuk mendukung kebutuhan energi bersih di masa mendatang.
Bukan hanya dari dalam bumi, potensi energi juga datang dari laut
Perairan Sumbawa mulai dari Selat Sape, Selat Alas, hingga Samudera Hindia menyimpan arus laut yang kuat dan stabil, kondisi yang sangat ideal bagi pengembangan energi arus dan gelombang. Sementara itu, teluk-teluk dalam seperti Teluk Saleh terus dikaji sebagai lokasi yang memungkinkan untuk pengembangan teknologi kelautan lainnya.
Di sisi lain, kekayaan mineral Sumbawa yang sudah dikenal lama, seperti emas dan tembaga di Batu Hijau serta mineral Onto di Hu’u, juga berasal dari proses geologi panjang yang membentuk karakter pulau ini.
Batuan vulkanik tidak hanya menciptakan sumber daya mineral, tetapi juga tanah yang subur bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perkebunan.
Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi, menyebut Sumbawa sebagai daerah yang memiliki peluang besar dalam peta energi bersih nasional.
“Kalau kita melihat potensi geologinya, Sumbawa memang berbeda. Panas bumi, arus laut, mineral semuanya ada di sini. Ini modal besar kalau kita ingin NTB benar-benar bergerak menuju energi hijau,” ujarnya, Sabtu, 15 November 2025.
Ia menegaskan, pemanfaatan energi terbarukan harus dilakukan secara terencana agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.
“Pembangunan energi bersih ini bukan cuma soal infrastruktur, tapi juga soal dampak. Masyarakat harus ikut menikmati. Itu yang sedang kami dorong,” tambahnya.
Adanya potensi yang terentang dari puncak Gunung Tambora hingga kawasan panas bumi Hu’u, Sumbawa tak lagi sekadar dikenal sebagai wilayah pertanian, peternakan, atau tambang.
Pulau ini perlahan berdiri sebagai poros energi hijau baru yang dapat menjadi pilar penting pembangunan NTB ke depan.
“Pemanfaatan energi terbarukan di NTB terus meningkat. Pemerintah daerah kini tengah mempersiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mempercepat investasi dan memperkuat jaringan energi hijau agar selaras dengan target Net Zero Emission 2060,” pungkasnya. (*)



