Kota Bima (NTBSatu) – Pengembangan destinasi pada kawasan strategis di Kota Bima masih menjadi prioritas. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bima sudah menetapkan tiga kawasan strategis yakni, Niu sampai Amahami, Ule ke Kolo dan Melayu menuju Gunung Dua.
“Tiga kawasan ini sudah kami tetapkan sebagai induk pariwisata Kota Bima,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M, Natsir, Senin, 2 Desember 2024.
Natsir mengatakan, penataan tiga kawasan strategis ini belum bisa pihaknya lakukan secara maksimal karena terbatasnya anggaran. Termasuk beberapa masukan dari masyarakat juga masih perlu dipertimbangkan, seperti kebersihan dan lampu penerangan.
“Kami pikirkan sekarang yakni pintu gerbang di Niu. Tapi, lihat kemampuan anggarannya dulu. Kalau anggaran terbatas, mungkin kami fokuskan pada master plan-nya,” kata Natsir.
Begitu pula di dua kawasan strategis lain,pihaknya masih memikirkan akan bangun seperti apa. Tentu harus digagas terlebih dahulu, sehingga arah pengembangan pariwisata di tiga kawasan ini menjadi terarah.
“Ada sejumlah bangunan dan fasilitas yang memang perlu kami siapkan di kawasan strategis ini untuk dimaksimalkan,” kata dia.
Namun yang masih menyisakan persoalan saat ini lanjut dia, adalah sampah. Menurut dia, menjadikan Kota Bima sebagai kawasan bersih dan bebas sampah tentu butuh waktu.
“Ini menjadi tugas kita ke depan. Menjadikan tiga kawasan destinasi ini lebih tertib, aman, nyaman dan terjaga kebersihannya harus bisa kita wujudkan. Karena itu menjadi simbol pengembangan pariwisata yang merupakan ikonnya Kota Bima,” pungkasnya. (*)