Inilah Kebaya “Jaleela”, Produksi NTB yang Tembus Pasar Luar Negeri

Mataram (NTB Satu) – Sebuah rumah produksi kebaya dengan brandJaleela” di Kota Mataram sangat eksis mengembangkan desain fesyen kebaya-kebaya kekinian. Pangsa pasarnya dalam negeri hingga mancanegara.

Kebaya Jaleela ternyata  sudah sukses mencuri perhatian dunia. Setidaknya di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Rumah produksi Jaleela ada di Jl. Adi Sucipto No.75, Dayan Peken, Ampenan, Kota Mataram. Tepatnya di Komplek gedung Ballroom Al-Ihsan.

Ada puluhan pekerja perempuan setiap hari memproduksi berbagai desain dan ukuran kebaya. Kemudian dikirim ke berbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi pesanan.

 “Kami menyediakan kebaya ready to wear (barang jadi siap pakai). Sementara ini kami tidak menerima custom (pesanan sesuai ukuran pemesan),” kata CEO Jaleela, Ilfan Rainuddin.

Jaleela sudah membuat sebanyak 1.400 jenis produk kebaya. Modelnya rata-rata fashionable, kekinian. Segmen pasarnya premium. Harganya untuk atasan antara Rp700 ribu hingga Rp900 ribu/pcs.

Untuk bawahannya Rp195.000 /pcs. Kalau komplit untuk atasan dan bawahan Rp1 jutaan.

Ilfan adalah lulusan Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung. Ia bekerjasama dengan istrinya, Asbety Sasaki Puteri yang juga lulusan Teknik Arsitektur Brawijaya.

Inisiatif mengembangkan Jaleela ini karena melihat peluangnya yang sangat terbuka. Di mana, masyarakat Indonesia menjadikan kebaya sebagai kebutuhan.

Tidak saja untuk non formal, pun kebaya juga jadi fesyen kegiatan-kegiatan formal.

“Kami melihat permintaan kebaya sangat tinggi. Di berbagai acara, misalnya wisuda, kondangan, bahkan kantor, juga membutuhkan kebaya. Peluang ini yang kemudian kita coba garap, sampai sekarang,” katanya.

Jaleela all out dikembangkan. Konsep-konsep kebaya dirancang setiap hari. Hingga saat ini, dalam sebulan bisa terjual hingga 800 pcs. Setiap selesai membuat desain, produksinya melibatkan konveksi-konveksi yang ada di sekitarnya.

“Kami kembangkan desain kebayanya. Menjahitnya kita melibatkan vendor (konveksi) di dalamnya mempekerjakan 40-an orang,” katanya.

Ditambah dengan karyawan dan para penjahit sebanyak 50 orang, sehingga total ada 90 orang yang yang dipekerjakan untuk memenuhi pesanan.

Omzetnya juga sudah mencapai ratusan juta sebulan. Sebagaimana makna brand-nya, Jaleela yang memiliki arti kemewahan. Maka, Jaleela konsisten memproduksi kebaya-kebaya berkualitas premium, sehingga sangat diminati pasar.

Ironisnya, pasar di dalam daerah sendiri sangat kecil. Kata Ilfan, terbesar pasar kebaya Jaleela adalah luar daerah, terutama Jakarta. Selain itu, Malaysia dan Singapura adalah menjadi negara yang juga menggemari kebaya Jaleela.

“Tapi kami jualnya melalui marketplace Shopee Indonesia. Pesanannya ke kami melalui Shopee Indonesia. Sampai sekarang kami tidak menjual secara offline. Tapi dalam waktu dekat kami akan buka di LEM (Lombok Epicentrum Mall),” tambah Ilfan. Kebaya Jaleela sangat membanggakan. Kebaya-kebaya Jaleela tampil membawa nama NTB pada ajang Indonesia Fashion Week 24 Februari 2023 di JCC, Jakarta.(ABG)

Exit mobile version