Mataram (NTB Satu) – Ajang olahraga 4 tahunan Provinsi NTB, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI yang telah usai diselenggarakan memberikan kesan tersendiri bagi atlet putri asal Dompu, Dwi Rahmi Putri, yang bertanding pada Cabang Olahraga (Cabor) Kempo.
Pada Porprov XI kali ini, Rahmi menyampaikan, dirinya bertanding pada nomor randori kelas 65 kg dan berhasil meraih medali emas yang ia tidak pernah bayangkan.
“Alhamdulillah rasanya senang, bangga, dan terharu bisa dapat emas, karena di awal sempat tertekan akibat berat badan susah masuk dalam kategori dan susah bagi waktu latihan karena waktu itu lagi sibuk skripsian,” ungkap Rahmi saat diwawancarai ntbsatu.com Kamis, 2 Februari 2023.
Rahmi menambahkan, dirinya juga sempat mengikuti Porprov X pada 2018 tetapi pada saat itu hanya meraih medali perunggu dan bertanding pada kelas 60 kg. “Ini Porprov kedua saya dan untuk untuk tahun ini memang ditargetkan emas tetapi itu baru ditargetin 2 bulan terakhir latihan,” tambahnya.
Sebelum bertanding di Porprov, Rahmi terlebih dulu harus menjalani latihan selama 8 bulan lamanya. Latihan yang dijalani mulai dari latihan fisik selama 3 bulan dan dirangkaikan dengan latihan teknik.
“Kalau fisik itu yang dilatih mulai dari stamina, kecepatan, kelincahan, dilanjutin kelincahan dan daya tahan. Kemudian, ada fase penggabungan latihan teknik dan stamina, lalu teknik dan kecepatan kelincahan, dan yang terakhir fokus pada teknik namun dengan fisik yang sudah matang,” jelas Rahmi.
Latihan yang dijalani, kata Rahmi, termasuk berat karena harus memantapkan fisik dan terlebih lagi ia harus menyesuaikan berat badannya yang belum memenuhi syarat pada nomor yang diikuti.
“Awal-awal latihan iya dan bisa dibilang berat tetapi setelahnya karena fisik juga udah bagus, jadi program latihan yang dikasi bisa dijalani. Ditambah suasana lingkungan yang enak jadi tambah semangat dan tidak begitu terbebani latihannya,” ujar Rahmi.
Melalui proses latihan yang lumayan berat dan cukup panjang, atlet putri asal Dompu ini dapat melalui pertandingannya dengan cukup mudah dan berhasil masuk partai final. Rahmi menceritakan, pada partai final yang dijalani kemarin dirasakan berat olehnya, karena lawannya cukup kuat dan memaksanya melanjutkan sampai 3 kali partai perpanjangan akibat hasilnya imbang.
“Selain lawan yang kuat, beratnya partai final kemarin karena nafas juga belum stabil, karena baru selesai semifinal dan beberapa menit kemudian langsung disuruh main lagi buat final, itu yang buat berat, Tapi alhamdulillahnya saya bisa menang,” pungkas Rahmi. (JEF)