Selama Bulan Puasa, Angka Pandakian Rinjani Turun

Mataram (NTB Satu) – Aktivitas pendakian Gunung Rinjani selama bulan Ramadan ini turun. Hal ini biasa terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab para pecinta wisata pendakian lebih konsentrasi menjalankan ibadah puasa.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Budi Soesmardi mengatakan, sejak pendakian Gunung Rinjani dibuka kembali tanggal 16 Maret 2022, jumlah pendaki di gunung tersebut cukup banyak.

Hal ini tak terlepas dari daya tarik Rinjani sebagai wisata minat khusus yang sudah cukup lama ditunggu setelah penutupannya sejak awal Januari 2022. Namun di bulan Ramadan, pendakian jumlahnya menurun dan diperkirakan akan kembali naik setelah lebaran.

Budi Soesmardi mengatakan, ada enam pintu pendakian Rinjani yang dibuka oleh Balai TNGR yaitu jalur Senaru, Aik Berik, Torean, Tetebatu, Sembalun dan Timbanuh.

Berdasarkan data harian angka kunjungan ke TNGR dari tanggal 1 – 17 April 2022, jumlah pendaki yang naik melalui jalur Senaru sebanyak 21 pendaki, jalur Aik Berik sebanyak 6 pendaki, jalur Torean 22 pendaki, melalui jalur Tetebatu dan Timbanuh nihil pendakian, dan jalur Sembalun sebanyak 351 pendaki.

Biasanya puncak pendakian Rinjani di bulan Juli dan Agustus, baik pendaki asing maupun dari dalam negeri. Namun sebenarnya di bulan Mei dan Juni mendatang, diprediksi angka pendakian sudah mulai meningkat.

“Puncaknya biasanya Juli Agustus, tetapi dari bulan Mei sampai dengan Juni sudah ada tanda peningkatan jumlahnya,” jelas Budi Senin 18 April 2022.

Budi menerangkan, Balai TN Gunung Rinjani akan menerapkan protokol Covid-19 yang ketat terhadap para pengunjung mulai pintu masuk, saat di lokasi wisata, maupun saat ke luar pintu wisata. Pengunjung diwajibkan menggunakan masker, membawa handsantizer/sabun cair, trash bag, menjaga jarak minimal satu meter, mengunduh aplikasi peduli lindungi dan membawa surat keterangan sehat bagi pengunjung wisata pendakian.

“Penyelenggaraan kunjungan wisata alam pada destinasi wisata alam non pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani tetap menerapkan secara disiplin Panduan Umum Kunjungan Wisata Alam Non Pendakian di Kawasan TN Gunung Rinjani,” ujarnya.

Pendakian Rinjani saat ini telah menggunakan aplikasi eRinjani untuk melakukan booking secara online. Pendaki wajib mematuhi SOP Pendakian yg telah ada.

“Harus menjadi pendaki cerdas yang membawa sampahnya kembali turun dan memilah sampah secara mandiri saat check out,” tutupnya. (ZSF)

Exit mobile version