Tangisan Pegawai Minimarket di Sibolga Usai Dagangannya Dijarah: Pak Prabowo Tolong!
Mataram (NTBSatu) – Tangis pasrah pegawai minimarket pecah ketika kerumunan warga mengambil seluruh barang dari sebuah gerai ritel modern di Sibolga, Tapanuli Tengah.
Aksi penjarahan berlangsung pada akhir pekan, saat masyarakat berada dalam kondisi sulit akibat minimnya pasokan makanan.
Sebagian warga masuk ke toko untuk mengambil kebutuhan pokok, namun beberapa orang justru membawa barang lain yang tidak termasuk kebutuhan darurat.
Para pegawai tidak mampu mengamankan toko karena gelombang warga datang tanpa henti. Video dari akun TikTok @fitrahananda89 menampilkan pegawai dengan wajah pucat sambil menangis, karena tidak mampu menghentikan massa.
“Karyawan dan manager Alfamidi Sarudik menangis penjarahan oleh masyarakat tanpa bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa pasrah,” tulis akun tersebut, mengutip Selasa, 2 Desember 2025.
Situasi itu menekan mental para pekerja, terutama seorang karyawan perempuan yang akhirnya memohon bantuan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyampaikan permintaan itu setelah melihat rak minimarket kosong, keramaian yang semakin padat, serta rasa panik yang meningkat di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda Sibolga.
“Pak Presiden Prabowo tolong masyarakat Sibolga, Tapteng kelaparan. Jadi itu orang satu-satu datang ke supermarket,” ujarnya sambil menangis.
Reaksi Warganet dan Sorotan Terhadap Aksi Penjarahan
Warganet menyoroti sejumlah aspek dari penjarahan tersebut, termasuk hilangnya barang pribadi para pegawai. Mereka menilai tindakan massa tidak hanya menghabiskan stok toko, namun juga merusak barang yang tersimpan untuk keperluan pekerja.
“Bayangin saja barang habis dijarah, barang-barang pribadi minimarket pada rusak semua. Enggak tau lagi berapa juta kerugiannya,” tulis akun @tsyndwti.
Warganet lain menegaskan sebagian pelaku tidak hanya mengambil kebutuhan pokok, namun juga barang elektronik. Sehingga, memperburuk kondisi para pekerja yang sudah terdampak bencana.
“Parah banget orang-orang yang menjarah, barang elektronik kok dijarah juga. Kalau mau ambil kebutuhan yang perlu aja,” tambah akun @princessbutterfly78.
Sorotan lain muncul mengenai nasib pedagang kecil. Warganet menilai warung warga ikut hancur karena massa mengambil seluruh barang tanpa menyisakan apa pun, sehingga usaha kecil ikut ambruk.
Akun @libra.0309 ikut menambahkan, “Yang lebih parah warung kecil pun ikut dijarah, padahal yang punya warung hanya warga biasa dan mereka juga ikut kena musibah. Tapi harus mengalami bangkrut juga, usaha kecilnya malah ludes.”
Sebagai informasi, aparat kepolisian kemudian menangkap 16 orang yang terlibat dalam aksi penjarahan sebagai upaya menjaga ketertiban dan mencegah kejadian serupa. (*)



