Site icon NTBSatu

Mulai Februari 2025, Anggaran Program MBG tak Pakai Sistem Reimburse

Kepala Badan Gizi Nasional Anggaran Program MBG

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana saat memantau realisasi program MBG di salah satu sekolah. Foto: Instagram/badangizinasional.ri

Jakarta (NTBSatu) – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan, anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan pihaknya distribusikan langsung ke rekening mitra mulai Februari 2025. Sehingga, tidak perlu lagi menggunakan mekanisme reimburse.

“Kami sedang mengusahakan mulai Februari, bukan lagi reimburse. Tetapi uang negara ada di rekening mitra,” ucap Dadan dikutip dari Antara, Senin, 27 Januari 2025.

Ia menyampaikan, anggaran untuk Badan Gizi Nasional baru dibuka blokirnya pada 6 Januari 2025 lalu, sedangkan di tanggal yang sama peluncuran program MBG.

Oleh karena itu, pada dua pekan pertama pelaksanaan program MBG, penyedia makanan harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu. Sebelum mendapatkan penggantian (reimburse) dari pemerintah.

“Dan kami sudah melakukan proses reimburse-nya,” kata Dadan.

Sebagai informasi, program MBG saat ini telah berlangsung di 31 provinsi di Indonesia. Dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG.

Pada periode pertama, yaitu Januari sampai dengan April 2025, Badan Gizi Nasional menargetkan 3 juta penerima manfaat dari program MBG. Lalu pada tahapan selanjutnya April hingga Agustus 2025, jumlah tersebut bertambah menjadi 6 juta penerima manfaat.

Badan Gizi Nasional juga mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun, untuk mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjumlah 82,9 juta.

Awalnya, target tersebut baru bisa terpenuhi pada akhir 2025. Namun, Presiden Prabowo Subianto meminta lebih cepat menjadi September 2025.

“Karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka butuh tambahan biaya. Pak Presiden bertanya kepada kami, berapa kalau September mulai untuk 82,9 juta? Kami sampaikan tambahan Rp100 triliun,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version