Berdasarkan verifikasi per 30 September 2023, kemajuan kontruksi smelter Amman telah mencapai 67,1 persen atau 100,15 persen dari target yang ditetapkan pada periode itu di level 66,9 persen.
Selanjutnya, terkait kemajuan proyek precious metal refinery (PMR) telah mencapai 65,4 persen atau 94,8 persen dari target yang diputuskan Kementerian ESDM di level 68,9 persen.
Baca Juga : ASN Tidak Netral, Masyarakat Bisa Lapor Lewat Fitur Ini
Sampai saat ini, kata Kartika, perseroan masih menunggu proses verifikasi oleh pihak ketiga independen ihwal pencapaian kemajuan pembangunan smelter pada periode triwulan ke-4 tahun ini.
Sementara Direktur Utama Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie beberapa waktu lalu dalam keterangan resminya menuturkan, pembangunan smelter diperkirakan terus berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian sebesar lebih dari k70 persen pada Desember tahun ini.
“Saat proyek smelter selesai, kami berharap dapat memperoleh manfaat dari penghematan pajak, bea keluar yang lebih rendah, dan royalti yang lebih rendah. Pembangunan proyek smelter ini sejalan dengan agenda strategis Pemerintah Indonesia untuk hilirisasi industri,” pungkasnya. (STA)
Baca Juga : Diserang Berbagai Polemik, Pencalonan Kadis Dikbud Lombok Timur Jadi Ketua Kwarcab Pramuka Ditentang
