“Saat ini ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia yang membuat kami sangat khawatir, membuat kami penuh dengan empati, penuh dengan perasaan seperti apa yang semua orang rasakan di seluruh dunia seperti di Timur Tengah, di Kongo, dan berbagai negara lainnya,” ujar Chris.
“Kami sebagai band sangat beruntung kemana pun kami pergi kami bisa menyatukan orang-orang, bernyanyi bersama, berinteraksi, tidak ada perkelahian satu sama lain,” lanjutnya.
Pria 46 tahun itu mengatakan bahwa dirinya dan para personel lain tidak mendukung apapun bentuk terorisme, penindasan hingga penjajahan.
Berita Terkini:
- Islamic Relief Indonesia Gelar Aksi Damai dan Doa Seribu Yatim di Teras Udayana
- Acara Jalan Sehat Iqbal – Dinda Batal, Begini Penjelasan Tim Iqbal
- Deklarasi Dihadiri Puluhan Ribu Orang, Miq Iqbal Tak Mau Jumawa
- Viral Kupon Jalan Santai Iqbal – Dinda Jadi Sampah Berserakan, Begini Penjelasan Penyelenggara
“Sebagai sebuah band, kami tidak percaya pada terorisme, atau penindasan, atau pun penjajahan. Kami percaya setiap orang berhak untuk menjadi dirinya sendiri,” tutup Chris.
Chris pun mengajak penonton untuk mengirim cinta kepada siapapun dan dimanapun orang itu berada dan berharap adanya kedamaian di dunia.
“Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang ialah, untuk 12 detik kami meminta kalian untuk mengirimkan cinta kalian kepada dunia. Kalian bisa mengirimkan itu kemana pun, kalian bisa mengirimkannya kepada saudara kalian atau teman kalian,” pintanya.
“Jadi untuk 12 detik cobalah untuk diam sejenak dan berpikir bahwa kalian sedang mengirimkan cinta kalian dengan membentuk tangan seperti ini (membentuk love).” simpatinya. (WIL)