Itulah sebabnya, lanjut Wirawan, dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 yang menjadi rujukan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, anggaran untuk pengiriman yang baru tidak dialokasikan, yang ada hanya anggaran untuk membiayai mahasiswa yang masih menempuh studi.
“Anggaran beasiswa tetap dialokasikan dalam APBD 2024. Anggaran ini akan digunakan untuk membiayai penyelesaian studi mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di berbagai negara,” terangnya.
Adapun jumlah mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di luar negeri sebanyak 164 orang. Jumlah tersebut tersebar di Malaysia 125 orang, Polandia 25 orang, Cekosowakia 5 orang, dan Taiwan 2 orang.
Berita Terkini:
- KPK Sebut 23 Pejabat Kabinet Merah Putih Belum Lapor Harta Kekayaan
- Sinyal Mutasi Puluhan Pejabat Pemprov NTB Mencuat, Hassanudin: Jika Dibutuhkan Kita Sesuaikan
- LIPSUS – Penumpang Gelap Proyek Rusun
- Fahri Hamzah: Presiden Keluarkan Instruksi Larangan Pembangunan di Lahan Sawah
“Sampai mereka lulus Pemprov NTB tetap mengalokasikan biaya pendidikan dan living cost untuk penerima beasiswa. Insyaallah tahun 2024 semua anak-anak kita menyelesaikan studinya,” tandasnya.
Ihwal itu, Pemprov NTB tetap melakukan pengiriman beasiswa luar negeri tahun 2023 dan ke depannya. Namun tidak dibiayai melalui APBD.
Pengiriman mahasiswa ke luar negeri akan diupayakan melalui kerja sama. Seperti yang sedang berjalan sekarang, Pemprov NTB sudah menjalin kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Malaysia.
“Tahun 2023 ini akan kita kirim 33 mahasiswa. Tahun depan kita harapkan lebih besar lagi,” ujarnya.