NTB, kata Ummi Rohmi, telah melakukan pendampingan dan penguatan pemanfaatan e-PPGBM pada Posyandu Keluarga sebagai wadah penggerakan dan pemberdayaan masyarakat pada seluruh siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, usia produktif sampai dengan lansia.
Secara kelembagaan, NTB telah memiliki 7.716 Posyandu Keluarga yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota se-NTB.
“Dengan menjadi posyandu keluarga, posyandunya berjalan dengan aktif, kualitasnya terus ditingkatkan, kita punya data by name by address. Sehingga angka Stunting kita itu betul-betul riil, data anak di setiap dusun yang ada di NTB ini benar-benar ada,” tandasnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan Pemprov NTB untuk menekan angkaStunting adalah Gerakan Bakti Stunting di seluruh Kecamatan se-Pulau Lombok. Kemudian, adanya Inovasi Penanganan Stunting secara integrasi dan kolaborasi di Kabupaten/Kota.
Selanjutnya, pemanfaatan data by name by address e-PPGBM, pemenuhan standar alat ukur atau Antropometri di Posyandu Keluarga, dukungan Dana Desa untuk PMT Balita dan Ibu Hamil serta insentif Kader, serta mendorong pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai salah satu determinan stunting.
Dengan pencapaian luar biasa diakhir masa jabatannya ini, Umi Rohmi berpesan, agar program-program seperti ini bisa diteruskan. Dengan harapan kedepan supaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Provinsi NTB dapat dilakukan melalui gerakan yang melibatkan seluruh unsur stakeholder dan elemen masyarakat secara berkesinambungan.
“Pj Gubernur ini kan sebelumnya Sekda NTB ya, jadi udah tahu betul lah. Saya berpesan kepada beliau, titip ya, supaya program-program kita yang bagus-bagus ini jangan sampai berhenti di tengah jalan, bisa diteruskan,” tutupnya. (MYM)
Berita Terkini :
- Jawaban Najwa Shihab Ditawari Cak Imin Jadi Ketua Timses AMIN
- Kapolda NTB Imbau Masyarakat Jaga Ketertiban Selama Event MotoGP
- Kejati NTB Ajukan Pencekalan Dirut PT AMG Setelah Penahanan Ditangguhkan Hakim
- Polisi Terima Delapan Laporan Dugaan Penipuan FEC
- Jaksa Geledah Tiga Tempat di KSB, Usut Dugaan Korupsi Perusda