Menilai politik saat ini, mantan Wakil Ketua DPR RI itu kembali berseloroh, ia mengatakan permainan politik akhir-akhir ini hanyalah untuk dagangan saja, tidak lebih dari itu.
“Berbagai ancaman dilontarkan kira-kira bunyinya, ‘Awas kalau gak segera dukung dan deklarasi dia, bisa tamat partai anda. Umat tak akan pilih’. Pikir saya, macam betul aja ini kawan. Jadi itu hanya siasat merebut ceruk pasar politik baru. Umat hanya jadi dagangan saja,” imbuh pria asli Sumbawa itu.
Selain menyindir politik hanya untuk dagangan saja, Bang FH sapaan akrabnya, juga melihat politik tidak sampai pada narasi perbaikan sistem, tapi hanyalah basa-basi semata.
Berita Terkini:
- Dedikasi Kantor Berita ANTARA Cerminan Arah Pembangunan di NTB
- 8 Warga NTB Terdampak Konflik Suriah Dijadwalkan Tiba di Lombok 15 Desember
- Wamendag Upayakan UMKM NTB Tembus Pasar Internasional
- BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Lombok, Tinggi Gelombang Mencapai 2 Meter
“Memang semua mereka korban sistem yang buruk. Tapi, setahun ini tidak ada narasi perbaikan sistem. Hanya basa basi kuliner dan pura-pura rapat serius,” kilahnya.
Tak ingin larut dalam kondisi seperti itu, ia menginginkan agar pemilihan Presiden tercipta dari cara yang baik dan terhormat, bukan dengan untung-untungan.
“Sekarang, jelang 50 hari pendaftaran, ayo kita normal kembali. Ini kita mau milih pemimpin tertinggi Republik, bukan mau main lotre,” tandasnya. (ADH)