Novita, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Mataram juga mengeluhkan tingginya harga telur. Biasanya ia beli dibawah Rp2 ribu perbiji, sekarang sudah naik menjadi Rp2.500 perbiji.
Jika dihitung, harga satuan ini dalam satu tray yang berisi 40 biji, maka harga telur bisa mencapai Rp100 ribu per tray.
“Mahal sekali, naik terus,” ujarnya. Telur seharga Rp2.500 per biji ini dibeli ditingkat pengecer rumah tangga.
Menurutnya, tetap saja mahal dan bisa memberatkan bagi rumah tangga. Harga telur dalam beberapa waktu terakhir tengah menjadi trending, terutama di Pulau Jawa.
Wakil Ketua Persatuan Ternak Unggas NTB, Ervin Tanaka mengatakan, meski di Pulau Jawa terjadi kenaikan harga telur, tidak serta merta terjadi kenaikan langsung harga telur di Lombok.
“Harga telur di NTB memang tetap naik, tapi tidak bisa mengikuti kenaikan harga telur di Jawa. Belum tahu persoalannya apa karena produksi di dalam daerah masih cukup bagus,” ujarnya.
Lihat juga:
- Syarat Calon Perseorangan di Pilgub NTB Harus Kantongi 333.055 Dukungan
- Kontrak Shin Tae-Yong Diisyaratkan Erick Thohir Lanjut Hingga 2027
- Indonesia Masih Jadi Negara dengan Jumlah Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia, Berikut 10 Besarnya
- Gema “Rawa Mbojo” Meriahkan Hari Pertama Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024
- Pj Bupati Lombok Timur Paparkan Kinerja Triwulan II ke Tim Kemendagri, Ini Hasilnya
- Keterwakilan Perempuan di Politik Dinilai Masih Terganjal Aturan dan Budaya Patriarki