Mataram (NTB Satu) – Pertarungan pada kontestasi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin memunculkan persaingan antara beberapa tokoh. Terutama yang digadang-gadang akan maju pada pilgub mendatang.
Salah satu figur yang diprediksi akan maju dalam kontestasi itu yakni Ketua Umum Demokrat NTB Indra Jaya Usman (IJU).
Munculnya nama IJU merupakan salah satu kejutan politik, sebab dia merupakan salah satu ketua parpol yang masih muda di NTB. Banyak pihak menilai secara rekam jejak pada kontestasi pilgub masih minim.
Namun kader partai demokrat melihat IJU adalah simbol dari pemain politik yang memiliki gairah politik yang kekinian. Sangat relevan untuk panggung politik saat ini.
Anggota Partai Demokrat, Abdul Rauf mengatakan, di internal partai, IJU adalah pilihan untuk maju bertarung dalam pesta lima tahunan tersebut.
“Ketua demokrat ini kan bisa kita dorong dulu, dan kita sepakat untuk menunggu dulu hasil pileg. Kalau hasilnya signifikan ya perlu ada kaderlah,” ujar Wakil Ketua Komisi 2 DPRD NTB, Abdul Rauf.
Rauf juga mengatakan, soal peluang, IJU pasti memiliki peluang. Ia membandingkan dengan pencapain dari Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
Menurutnya, dulu Zulkieflimansyah kurang terkenal dan rendah elektabilitasnya tetapi buah dari kerja-kerja partai yang maksimal, akhirnya berhasil memenangkan pilgub.
Menurut Rauf, IJU akan mendulang tingginya elektabilitas jika kerja partai dapat maksimal menjelang pilgub.
“Karena bagaimanapun kita mau maju itu kan kita harus punya kendaraan, kalau kendaraannya cukup ya pastilah nanti,” papar Rauf.
“Ya siapa yang pernah memperhitungkan Dr. Zul (sapaan gubernur) jadi pemenang, di awal-awal kan paling bawah dia. Jika demokrat dapat kursi baru bisa bersaing nantinya, pokoknya tidak ada yang tidak mungkin di politik itu,” tambah Rauf
Di lain sisi, Indra Jaya Usman menanggapi santai namanya yang selalu muncul dalam internal partai. IJU selalu melihat peluang untuk maju dalam kontestasi tergantung dari kepercayaan publik.
Menurutnya kepercayaan publik itu terejawantahkan pada hasil pileg nantinya. IJU mengatakan tergantung keputusan anggota di partai nantinya untuk maju dalam kontestasi pilgub.
“Sementara ini demokrat fokus pemenangang pileg dan pilpres serentak. Terkait dengan pilkada, wajar jika para kader menyuarakan aspirasi untuk menawarkan ke publik kader utama partai. Tentu kita taat saja dengan keputusan partai, tapi sekarang fokus memenangkan pileg dengan raihan kursi yang maksimal,” ujar Indra.
IJU juga melihat bahwa efek dari Demokrat mendukung Anies sebagai capres, menurutnya akan mendapat berkah elektoral pada Demokrat NTB. Oleh karena itu bisa membuat Demokrat berbicara banyak pada pilgub nantinya.
Terlebih bisa mencalonkan kadernya sendiri sebagai calon gubernur.
“Kami juga sangat meyakini efek turunan untuk partai karena mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Kondisi itu akan memberi pengaruh pada peta pilkada di NTB,” papar IJU. (ADH)