KKN Tematik Unram Sukses Kawinkan Penghijauan dengan Budidaya Madu Trigona di Desa Selat

Mataram (NTB Satu) – KKN Tematik Universitas Mataram (Unram) melakukan sosialisasi budidaya lebah madu trigona bagi masyarakat Desa Selat, Kecamatan Narmada pada Rabu, 8 Januari 2023.

Konsep pembudidayaan itu dikawinkan dengan penghijauan desa dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat hingga para pemuda.

“Jenis tanaman yang kami tanam ada 7 jenis, yaitu ketapang kencana, jambu mente, tabe buya, alpukat, sawo, juwet, dan duku,” ujar Ketua KKN Tematik Unram Desa Selat, Septi Hariadi.

Selain menjadi suplier oksigen, jenis pohon yang ditanam itu juga diketahui menjadi sumber pakan lebah madu trigona, yang saat ini banyak dikembangkan di desa tersebut.

Ketua Kelompok Tani Madu Trigona Dusun Montong Lauk, Desa Selat, Sapturi menyebut, budidaya madu trigona tergolong mudah, selain itu tidak menyengat manusia.

“Tidak perlu lahan luas juga, pekarangan rumah bisa kita manfaatkan menanam tanaman rambat yang berbunga untuk pakan lebahnya. Perbandingan populasi dan vegetasinya adalah 1:3. Jadi, 1 kotak lebah diberikan pakan dari 3 pohon,” tutur Sapturi.

Dijelaskan, beberapa tanaman yang mengandung getah seperti mangga, nangka, dan sukun bisa digunakan sebagai pakan lebah trigona.

Selain itu, bisa juga menanam tanaman yang menghasilkan nektar, seperti jambu dan air mata pengantin.

“Selain bisa jadi tempat budidaya lebah madu trigona, bisa juga memperindah lingkungan kita, dan tumbuhan-tumbuhan yang berbuah bisa dikonsumsi oleh masyarakat sebai sumber vitamin,“ ucap Kepala Desa Selat, Sabudi S.Sos.

Menariknya, madu ini bisa dipanen tiap 3 minggu sekali saat musim panas, dan 3 bulan sekali saat musim hujan. Sehingga ia berharap, ke depannya petani lebah trigona bisa semakin bertambah di desa tersebut.

“ Sekali panen bisa 400 gram atau 0,4 ons per kotak lebah. 1 kilogram madu jenis trigona hargannya bisa mencapai Rp350.000. Berarti 0,4 ons bisa Rp150.000. Jadi, memang nilai ekonominya termasuk tinggi,“ tutup Sapturi.(GSR)

Exit mobile version