Darurat, Dewan Minta Huntara untuk Masyarakat Mapak Indah Segera Dibangun

Mataram (NTB Satu) – Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi meminta agar pembangunan hunian sementara atau huntara bagi warga Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela  segera dilakukan.

Pasalnya, sudah sebulan lebih puluhan kepala keluarga (KK) di Mapak Indah menumpang di rumah kerabat setelah rumah mereka rubuh diterjang gelombang tinggi air laut hingga menyebabkan abrasi pada Jumat, 23 Desember 2022 lalu.

“Kita harap itu (pembangunan) cepat dilakukan, karena ini sifatnya force majeure (darurat). Harus ada kecepatan dan ketepatan,” tegas Didi saat ditemui di kantornya, Kamis, 9 Februari 2023.

Namun dikabarkan, proses itu masih berkutat pada tahap administrasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB selaku pemilik lahan.

“Saya memahami kendala yang berkaitan dengan regulasi. Perlu kehati-hatian agar tidak timbul masalah di kemudian hari setelah huntara dibangun,” terangnya seusai menerima Penghargaan Sikap Demokratis dari Forum Wartawan Kota Mataram.

“Pada pokoknya dipercepat dan mengedepankan sikap kemanusiaan.” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram, M Nazaruddin Fikri menyebut proses pembangunan akan segera beranjak menuju rencana pengerukan lahan.

“Segera kita lakukan pengerukan, karena itu sebelumnya lahan pertanian, supaya tanahnya jadi padat dan betul-betul matang,” ucap Fikri.

Ia pun memaparkan, jumlah rumah yang akan dibangun sesuai dengan jumlah KK yang terdampak dengan tambahan bangunanan fasilitas umum.

“Ada 29 rumah, 1 musala, dan 1 bangunan untuk aktivitas sosial. Jadinya 1 KK menempati 1 rumah,” jelasnya.

Mengenai desain, huntara yang akan dibangun di belakang kantor milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan itu akan dibentuk memanjang dan berhadapan. Masing-masing rumah berukuran 4×6 meter dan dilengkapi dengan instalasi listrik dan air bersih.

“Toiletnya di dalam, masing-masing. Hanya septic tank-nya yang komunal,” ucapnya. Adapun biaya yang akan dihabiskan dalam pembangunan huntara tersebut sekitar Rp2,1 miliar.(RZK)

Exit mobile version