Site icon NTBSatu

Tuan Guru Fadli Ungkap Alasan Masuk NasDem, Klaim Tanpa Konflik dengan Golkar

Anies Baswedan dan Tuan Guru Fadli memasang syal bersamaan (foto: GSR)

Mataram (NTB Satu) – Ada momen politik yang akan terlupakan saat Anies Rasyid Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Yayasan Athohiriyah Al Fadillah atau Yatofa Bodak, Desa Montong Terep Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

Bersamaan dengan agenda Capres Partai NasDem tersebut, Pimpinan Ponpes Yatofa, Tuan Guru Achmad Fadli Fadil Thohir menyatakan hengkang dari Partai Golkar, lalu bergabung dengan NasDem untuk mendukung Anies Baswedan. Apa alasannya?

“Saya memang keluar dari Partai Golkar, kemudian bergabung dengan Partai NasDem untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden tahun 2024. Saya bukanlah orang yang plin-plan, sekali berkata maka pantang untuk menarik ucapan,” ungkap Fadli, ditemui setelah menyambut kedatangan Anies Baswedan, Senin, 30 Januari 2023.

Fadli mengucapkan syukur karena telah mempermudah segala urusan kedatangan Anies Baswedan di Pulau Lombok. Demi menyambut kedatangan Anies Baswedan, pihaknya sudah mempersiapkan semaksimal mungkin. Termasuk menyerahkan dukungan yang akan dipertanggungjawabkannya.

“Hal ini (dukungan) merupakan pertanggungjawaban yang berbentuk dunia akhirat, bukan basa-basi belaka. Sekali berkomitmen, maka kami mesti menyiapkan seluruh komitmen, konsistensi, dan konsekuensi,” terang Fadli.

Setelah memantapkan sikap untuk hengkang dari Partai Golkar, Fadli menceritakan bahwa hidupnya diniatkan dapat bermanfaat untuk orang banyak, bukan untuk diri sendiri. Kemudian, ia mengaku tidak memiliki target pribadi ketika hengkang dari Partai Golkar lalu bergabung dengan Partai NasDem.

“Saya bergabung ke Partai NasDem hanya untuk kepentingan ummat dan bersama. Semoga dengan bergabungnya saya ke Partai NasDem dapat membawa berkah untuk ummat dan Ponpessos Yatofa,” ujar Fadli.

Sejak dulu, Fadli memang telah menggeluti dunia politik. Ia merasa berpolitik penting lantaran poltik adalah untuk mencapai tujuan. Menurutnya, Agama Islam pun tidak melarang konsep bersiasat, termasuk dalam berpolitik. Sebelum memutuskan bergabung dengan Partai NasDem, ia telah meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk ditunjukkan serta diarahkan menuju jalan yang benar.

“Perlu diketahui, saya tidak berkonflik dengan siapapun semasa berada di Partai Golkar. Terdapat alasan tersendiri ketika saya memutuskan untuk bergabung dengan Partai NasDem. Saya berpindah haluan menuju Partai NasDem lantaran orang yang saya cintai, Anies Baswedan diakomodir oleh partai tersebut,” jelas Fadli.

Fadli mengaku, Anies Baswedan memang mengajaknya langsung untuk bergabung. Karena itu, dalam memberikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI ini, Fadli mencoba untuk mensterilkan motif-motif yang bertendensi pribadi. Sebab, ia mendukung murni karena mengharapkan rahmat dari Tuhan.

“Saya memang sempat berharap bahwa bergabungnya saya dengan Partai NasDem disaksikan langsung oleh Surya Paloh, selaku ketua umum partai tersebut. Perlu diketahui, kader-kader Partai NasDem menyambut saya dengan gembira. Maka dari itu, saya mengizinkan Pak Rumaksi selaku Perwakilan Partai NasDem memasangi jaket kepada saya,” pungkas Fadli. (GSR)

Exit mobile version