Mataram (NTB Satu) – Kuota subsidi energi yang diberikan pemerintah pusat untuk Provinsi NTB pada tahun 2023 ini bertambah. Volumenya lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2022.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, Zainal Abidin, Rabu, 25 Januari 2023 mengatakan, untuk elpiji subsidi (3Kg), realisasi awalnya pada tahun 2022 lalu sebanyak 122.706 metrik ton, kemudian ditambah menjadi 129.055 metrik ton. Sementara untuk tahun 2023 ini, sebanyak 127.981 metrik ton, dan disiapkan cadangan sebanyak 8.547 metrik ton jika konsumsi masyarakat tinggi. Total kuota yang disiapkan sebesar 136.522 metrik ton.
Dari dokumen resmi Dirjen Minyak Gas dan Bumi Kementerian ESDM, sesuai dengan anggaran belanja tahun 2023 dan laporan Panja asumsi dasar Banggar DPR RI, volume elpiji subsudi secara nasional tahun ini sebesar 8 juta metrik ton, dengan cadangan sebesar 0,5 juta metric ton.
Pemberian kuota masing-masing wilayah mempertimbangkan tingkat konsumsi dalam tiga tahun terakhir dan usulan dari pemerintah daerah masing-masing. Pemerintah daerah juga diminta melakukan pengawasan dalam pendistribusiannya sehingga tepat sasaran.
“Tinggal diperbanyak jumlah agen dan pengkalan oleh Pertamina dan Hiswana Migas. Sehingga jangkauan distribusinya kepada masyarakat menjadi lebih dekat. Dan tidak terjadi spekulasi harga penjulannya. Saya rasa sangat terpenuhi kebutuhan elpiji subsidi kita tahun ini, kalau kurang kan sudah disiapkan cadangannya untuk ditambah,” jelas Zainal.
Untuk penebusan elpiji subsidi dengan menggunakan KTP, kepala dinas juga menegaskan sampai saat ini belum ada arahan petunjuk teknis pelaksanannya dari pusat. Menurutnya, wacana itu diharapkan tidak menimbulkan kerisauan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara untuk bahan bakar minyak subsidi, Zainal Abidin menjabarkan, tahun 2022 lalu NTB mendapatkan jatah solar sebanyak 181.287 kiloliter. Tahun 2023 ini naik menjadi 201.253 kiloliter.
Demikian juga untuk BBM Pertalite, tahun 2022 lalu NTB mendapatkan jatah sebanyak 493.285 kiloliter. Namun tahun 2023 ini kuota untuk NTB ditambah menjadi 649.056 kiloliter.
“Saya rasa masyarakat juga tidak akan kesulitan mendapatkan BBM subsidi. Kami koordinasikan terus dengan stakeholders kita seperti Pertamina dalam penyalurannya,” demikian Zainal. (ABG)