Pengurus Masjid Perumahan di Mataram Diduga Tertipu Modus Sumbangan

Mataram (NTB Satu) – Pengurus masjid di salah satu perumahan di Kota Mataram diduga tertipu oleh penipu yang menggunakan modus sumbangan. Ketua Takmir Masjid, atau Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahim Perumahan Royal Mataram, Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela, Lalu Wahidin menjadi korban dari dugaan aksi penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai ASN di Dinas PU Kota Mataram.

Kejadian ini berawal ketika ada orang mengatasnamakan diri H. Ahmad Hermanto mengaku ingin menawarkan sumbangan untuk masjid dengan nilai Rp15 juta. Oknum itu sebelumnya tiba-tiba menghubungi nomor Lalu Wahidin dan menawarkan sumbangan ke masjid.

Sumbangan ditransfer menggunakan rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) ke rekening Bank NTB Syariah milik Masjid Baiturrahim Perumahan Royal Mataram. Bukti transfer juga dilampirkan tertanggal 2 Januari 2023 18:29:09 WIB. Pengirim atas nama Siti Fatimah. Oknum mengaku mengirim sumbangan ke masjid menggunakan rekening istrinya. Lalu Wahidin terkecoh, merasa tidak ada yang mencurigakan, karena bukti resi transfer seperti resi transfer online BSI pada umumnya.

Dalam keterangan komunikasi via WhatsApp kepada Lalu Wahidin, oknum memperkenalkan diri. Bunyi percakapannya sebagai berikut: “Saya Bpk. H. Ahmad Hermanto dari Dinas PU bagian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Mataram. Alhmadulillah sudah ditransfer sama istri saya pak ustadz. Semoga apa yang saya dan istri berikan berkah dan bermanfaat untuk semuanya, amiin.”

Oknum penyumbang juga meminta kepada Lalu Wahidin untuk mengirimkan Rp5 juta dari Rp15 juta kepada pondok pesantren Darul Qur`an di Bima. Informasi sudah menerima sumbangan sebesar Rp15 juta ini pun sudah disampaikan Lalu Wahidin kepada jamaah masjid, termasuk bukti transfernya. Juga bukti transfer yang ia kirim balik sebesar Rp5 juta kepada pondok pesantren Darul Quran.

Transfer sebesar Rp5 juta dikirim kepada pondok pesantren menggunakan rekening atas nama Andini Piti Melandini ke rekening BNI. Lalu Wahidin menggunakan dana talangan dari rekening pribadi.

Tak berselang lama, setelah kiriman Rp5 juta sukses ke rekening pondok pesantren menggunakan aplikasi mobile banking, datang lagi pemberitahuan dari penyumbang lain kepada Lalu Wahidin yang mengirimkan bukti transfer kedua untuk pembangunan masjid sebesar Rp17 juta menggunakan rekening BNI. Penyumbang kedua ini meminta kepada Lalu Wahidin untuk mentransfer balik sebesar Rp7 juta dari Rp17 juta yang sudah dikirimkan.

Bukti transfer kedua ini membuat Lalu Wahidin kemudian berpikir sudah kena tipu. Lantaran, dalam waktu tak berselang lama sumbangan via transfer mengalir.

Betapa terkejutnya Lalu Wahidin yang juga Kepala Lingkungan Anshor ini, setelah dilakukan pengecekan rekening masjid, tidak tertera ada tambahan dana masuk. Padahal, rencananya dana akan ditarik untuk melanjutkan pembangunan tempat wudhu dan kamar kecil masjid. (ABG)

Exit mobile version