Mataram (NTB Satu) – Malam perayaan tahun baru kerap identik dengan pesta kembang api dan sejumlah aktivitas lainnya. Kemudian, pesta-pesta yang telah diselenggarakan biasanya menghasilkan sampah dalam jumlah tidak terduga.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Firmansyah S. Hut., M.Si., mengatakan, pihaknya belum melakukan pendataan khusus sampah di tahun baru 2023.
Namun, ia menekankan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Kota telah melakukan pendataan.
“Sebab, kami memang hanya melakukan pendataan di TPA Regional,” ujar Firmansyah, dihubungi NTB Satu, Minggu, 1 Januari 2023.
Sampai saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB tengah menunggu koordinasi dengan pihak kabupaten dan kota untuk melakukan pendataan sampah.
Firmansyah menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intens di kabupaten dan kota untuk memastikan agar setiap penyelenggara kegiatan bertanggungjawab membersihkan sampah.
“Kami telah mengimbau agar setiap pihak bekerjasama dengan baik,” tandas Firmansyah.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah mengumpulkan 74 ton sampah dari berbagai titik keramaian yang menyelenggarakan perayaan tahun baru 2023 di Ibu Kota.
Menurut Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto, jumlah tonase sampah yang dikumpulkan termasuk golongan kecil. Sebab, sampah yang dikumpulkan saat perayaan tahun baru 2020 memiliki tonase yang lebih tinggi.
“Sampah yang terkumpul pada malam perayaan pergantian tahun ini (2023) di Jakarta sebanyak 74 ton,” ungkap Asep, dikutip NTB Satu dari Kompas, Minggu, 1 Januari 2022.
Jumlah sampah yang dikumpulkan lebih sedikit lantaran warga baru merayakan kembali tahun baru, usai dua tahun tak merayakan tahun baru. Selain itu, masyarakat juga dinilai kini lebih tertib soal membuang sampah pada tempatnya.
“Ini mungkin karena perayaan pertama setelah pandemi, massa belum seramai seperti biasanya dan relatif lebih tertib,” tandas Asep. (GSR)