Site icon NTBSatu

Sejumlah Pihak Atur Strategi untuk Hadirkan Penonton Mancanegara di WSBK 2023

Ribuan penonton saat gelaran WSBK mandalika 2022. Foto : NTB satu/Arif

Mataram (NTB Satu) – Gelaran World Superbike (WSBK) pada Maret 2023 nanti ditargetkan dapat menghadirkan lebih banyak penonton yang berasal dari mancanegara.

Namun, target tersebut dinilai tidak mudah. Terlebih, jika melihat tren penonton WSBK pada 2021 dan 2022 yang didominasi oleh penonton lokal.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan, kegiatan promosi menjadi akan menjadi kunci utama apabila ingin menghadirkan penonton dari mancanegara. Menurutnya, selain memperkuat promosi di media sosial, Badan Promosi Pariwisata Daerah harus berani untuk promosi ke luar negeri.

Dengan adanya promosi yang massif, target menghadirkan lebih banyak penonton mancanegara tidaklah mustahil.

”Perlu ekspansi ke luar negeri, sesuai dengan target penontonnya,” ujar Dewantoro, Selasa 20 Desember 2022.

Pada gelaran WSBK 2023 nanti, pemerintah pusat menginginkan kehadiran penonton mencapai 100 ribu orang. Walau tampak susah, target tersebut dinilai tidak mustahil. Terlebih jika melihat penyelenggaraan WSBK 2022 lalu yang menargetkan untuk ditonton minimal 50 ribu orang.

Sementara itu, Komandan Lapangan WSBK 2022 Jamaluddin Malady mengatakan, selain menggenjot promosi penyelenggaraan gelaran WSBK, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan memperbanyak event meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Pihaknya menginginkan agar MICE kementerian atau lembaga digelar di NTB, tepatnya di pekan pelaksanaan WSBK.

“Agar target bisa terpenuhi, Pemprov NTB akan meminta kementerian atau lembaga di pemerintah pusat untuk melaksanakan MICE di NTB. Sehingga, dapat membantu mencapai target 100 ribu penonton,” ujar Jamaluddin.

Pada gelaran WSBK 2023 nanti, Pemprov NTB kembali terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Selain penambahan jumlah penonton, Jamaluddin berharap agar penonton didominasi orang dari luar NTB atau bahkan luar negeri.

”Tahun ini 70 persen warga lokal. Di tahun depan, kami inginnya 50 persen dari luar NTB, sehingga manfaatnya lebih terasa,” pungkas Jamaluddin. (GSR)

Exit mobile version