Mataram (NTB Satu) – Saat mengunjungi Denmark November kemarin, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd., menjelaskan serba-serbi NTB Net Zero Emission atau karbon netral yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050. Pada program Swedia Indonesia Sustainability Partnership, Rohmi merupakan satu-satunya wakil pemerintah daerah yang telah memberikan penjelasan pada panel Innovative Solution.
Kemudian, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd., melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah S.Hut., M.Ap., mengatakan, sejak awal pelaksanaan program Swedia Indonesia Sustainability Partnership, Pemerintah Swedia memberikan apresiasi terhadap langkah berani dan ambisius pemerintah NTB untuk mencapai NTB Net Zero Emision pada tahun 2050.
“Ini adalah gagasan berani dan ambisius. Sebab, Indonesia sendiri menargetkan Net Zero Emision pada tahun 2060,” ujar Julmansyah, Selasa, 6 Desember 2022.
Wakil Gubernur NTB menekankan jika energi baru terbarukan sukses, maka harganya harus ditingkatkan dan pemerintah pusat harus memberikan subsidi agar transisi lebih bergairah.
“Ini adalah hasil beberapa kali diskusi bersama PLN terkait dengan energi baru terbarukan. Pemerintah Provinsi NTB komitmen dalam mendukung co-firing PLN dari batubara dengan energi baru terbarukan,” terang Julmansyah.
Lebih lanjut, Julmansyah menerangkan, terdapat tiga pilar NTB Net Zero Emission 2050, yaitu transisi energi, zero waste untuk isu waste management, serta NTB Hijau untuk isu emisi dari deforestasi sehingga NTB akan fokus pada rehabilitasi hutan.
Menurut Julmansyah, kehadiran Wakil Gubernur NTB adalah bentuk pengakuan akan sebuah gagasan. Sebab, saat ini, seluruh pihak memberikan perhatian terhadap isu perubahan iklim dengan mendorong pembangunan rendah karbon.
“Pada akhir panel Innovative Solution, Wakil Gubernur memberikan closing remark dan menandatangai berbagai perjanjian dengan sektor-sektor swasta dari Swedia,” pungkas Julmansyah. (GSR)