Mataram (NTB Satu) – Ada beberapa jenis hama di dunia ini. Jenis hama yang sering menyerang tanaman lada adalah penggerek batang, kepinding, dan pengisap pucuk.
Dilansir dari laman Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, selain ketiga hama tersebut, penanam perlu waspada terhadap beberapa kemungkinan yang dapat menyerang tanaman lada. Hama tanaman lada yang perlu diwaspadai adalah cacing akar, ulat pucuk, ulat daun, dan bekicot.
Yang pertama adalah cacing akar, dan banyak ditemukan merusak pembibitan. Kerusakan yang ditimbulkan membuat pertumbuhan bibit terhambat, daun-daun tanaman menguning, dan lama-kelamaan bibit tanaman lada mati. Hama cacing akar dapat dikendalikan dengan menggunakan media pembibitan yang sudah didesinfektan terlebih dahulu.
Kemudian, ulat pucuk pun dapat menyebabkan pucuk tanaman lada mati. Ulat pucuk berasal dari kupu-kupu kecil yang meletakkan telurnya di permukaan daun sebelah bawah di daun-daun yang masih muda. Setelah menetas, ulat akan menuju pucuk tanaman dan menggerek ke dalam daun termuda yang masih menggulung.
Apabila serangan hama belum meluas, penanam dapat memberantas hama secara mekanik dengan memotong pucuk yang sudah terserang. Setelah itu, pucuk tersebut dibakar atau dimasukkan ke kaleng yang berisi minyak tanah.
Namun, ketika serangan hama telah menyerang secara luas, penanam dapat mengendalikannya dengan penyemprotan insektisida ke pucuk tanaman. Sementara itu, ulat perusak daun lada merupakan ulat-ulat yang polifag.
Ulat daun dapat diatasi dengan menggunakan berbagai insektisida. Dosis yang digunakan harus sesuai dengan anjuran agar tidak menimbulkan dampak buruk.
Yang terakhir, yaitu bekicot, termasuk hama yang polifag. Hama ini dapat merusak pucuk daun muda, ujung-ujung sulur, dan akar panjat. Saat populasiya tinggi, hama ini akan memakan akar lekat lada sehingga membuat tanaman terkulai dan jatuh dari tiang panjat. Pemberantasan bekicot dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi.
Pemberantasan secara mekanis dapat dilakukan dengan mengumpulkan bekicot, lalu diolah menjadi pakan ternak atau dimusnahkan.
Sementara itu, pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan kapur Ca-arsenat. Kapur tersebut diberikan dengan cara disebarkan ke tempat yang banyak dihinggapi bekicot. (GSR)