Mataram (NTBSatu) – Situasi mencekam melibatkan ribuan individu yang terperangkap di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza. Di mana jenazah korban serangan Israel menumpuk dan membusuk.
Rumah sakit terbesar di Gaza ini menghadapi tantangan serius dengan pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar, dan diibaratkan sebagai tempat yang hampir seperti kuburan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berita Terkini:
- Terkenal ‘Licin’, Enam Pelaku Illegal Logging di Sumbawa Akhirnya Ditangkap Saat Beraksi
- Inilah Daftar Perolehan Kursi Setiap Partai di Jawa Timur untuk DPRD Provinsi dan Perbandingan Raihan Pada Periode Sebelumnya
- Siap siap Dilantik, Inilah Daftar 5 Caleg PAN Terpilih di DPRD Kota Bima
- TAJUK: Deretan Penantang Bang Zul dan Peluang Poros Koalisi Pilgub NTB
Menurut Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier, sekitar 600 orang masih berada di rumah sakit. Sementara yang lain mencari perlindungan di lorong-lorong.
“Di sekitar rumah sakit ada banyak jenazah yang tidak bisa dirawat atau bahkan tidak dikuburkan atau dibawa ke kamar mayat apapun,” ujarnya, mengutip BBC International. “Rumah sakit tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Hampir seperti kuburan.”
Dokter juga berbicara tentang jenazah yang menumpuk dan membusuk di rumah sakit. Dr Mohamed Abu Selmia, manajer RS Al-Shifa, mengatakan ada sekitar 150 jenazah yang membusuk, “meninggalkan bau yang tidak sedap”.