Tingkatkan Kolaborasi di Bidang Industri Kreatif, Paerstud dan Hibi Kohi Rilis Kolaborasi Warga Mataram

Mataram (NTB Satu) – Paerstud dan Hibi Kohi merilis Kolaborasi Warga Mataram, yaitu berupa produk minuman Segaru dengan berbagai varian rasa yang mengikuti nama enam kecamatan di Kota Mataram, yaitu Ampenan, Selaparang, Sekarbela, Sandubaya, Cakranegara, dan Mataram.

Kolaborasi Warga Mataram adalah buah pikiran dari Paerstud dan Hibi Kohi yang ingin mengangkat nilai lokalitas dan kecintaan warga Mataram terhadap kebudayaannya sendiri. Namun, yang menjadikan Kolaborasi Warga Mataram antar Paerstud dan Hibi Kohi berbeda ialah pada produk yang dihasilkan, yaitu Segaru, sebuah minuman yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modern.

Pendiri Paerstud, Altha Rivan mengatakan, proses kolaborasi antar Paerstud dan Hibi Kohi terjadi karena kegelisahannya dalam melihat fenomena mubazir industri. Maka dari itu, Kolaborasi Warga Mataram diciptakan lantaran ingin meretas kemubaziran tersebut. Dalam pandangan Altha, di Kota Mataram memang banyak tumbuh suatu merek dan kreativitas, tapi jarang berumur panjang.

“Selain itu, dalam melihat merek-merek yang tercipta Kota Mataram, aku tidak melihat nilai kelokalan. Rata-rata, penyedia merek di Kota Mataram hanya mengikuti nilai-nilai yang justru berasal dari luar Kota Mataram. Pun hal lain yang memantik adalah ketika melihat individu-individu yang banyak mengetahui hal yang terjadi di luar, namun tidak mengetahui hal-hal yang terjadi di sekitarnya,” ungkap Altha, dikonfirmasi NTB Satu, Minggu, 2 Oktober 2022.

Melalui sistem kolaborasi, menurut Altha, kegelisahan-kegelisahannya dapat diwadahi. Berkolaborasi dengan pihak Hibi Kohi terjadi lantaran Altha dan kawan-kawan kerap minum kopi serta kongko-kongko di Hibi Kohi.

Lebih lanjut, Altha menilai, di tengah fenomena banjir informasi, terdapat fenomena kaum milenial yang kehilangan dirinya sendiri. Kemudian, dalam pandangan Altha, kaum milenial mencari jati diri dengan cara menjadi konsumen dan menjadi seorang yang ingin diperhatikan oleh orang banyak. Namun, pada kenyataannya, nilai yang ada di Kota Mataram justru tidak muncul dari apa dikonsumsi oleh kaum milenial.

“Oleh karena itu, karena ingin mengingatkan kembali mengenai apa yang sebenarnya menjadi nilai lokalitas Kota Mataram, Paerstud dan Hibi Kohi memilih pendekatan dengan metode kesenian yang bercorak populer, yaitu produk minuman dengan desain visual yang mengingatkan konsumen akan nilai lokal Mataram, tanpa harus melakukan glorifikasi yang berlebihan,” jelas Altha.

Dalam proses kolaborasi yang dilakukan, masing-masing pihak, baik Paerstud maupun Hibi Kohi telah menghitung valuasi masing-masing merek. Setelah melakukan valuasi, mereka pun akhirnya memosisikan masing-masing merek akan bekerja pada bidang yang sesuai. Kemudian, terciptalah Kolaborasi Warga Mataram.

Ke depannya, Paerstud dan Hibi Kohi akan menciptakan beberapa program yang sesuai dengan praktik masing-masing selama dua bulan ke depan, Hibi Kohi pada bidang penyediaan makanan dan minuman. Sedangkan, Paerstud pada bidang seni visual.

“Bagi siapapun yang ingin menggunakan merek Kolaborasi Warga Mataram, silakan saja. Kami membuka lebar kesempatan tersebut, tidak hanya terbatas pada Paerstud atau pun Hibi Kohi. Kemungkinan besar, Paerstud atau pun Hibi Kohi hanya akan membantu melakukan proses kurasi belaka,” tandas Altha.

Sementara itu, Manajer Operasional Hibi Kohi, Hanifa mengatakan, setelah berkolaborasi dengan Paerstud, Hibi Kohi ingin menumbuhkan terlebih dahulu rasa memiliki dan kebanggaan terhadap nilai-nilai lokalitas dan kebudayaan yang terdapat di Kota Mataram.

Diketahui, Hibi Kohi dalam penyusunan tempat dan nama produk, kerap memakai konsep budaya yang justru memiliki nuansa sangat internasional.

“Walaupun banyak memakai konsep budaya yang berasal dari luar, kami tetap menyediakan sesuatu yang sangat bernuansa Indonesia. Nah, dengan adanya nuansa Indonesia itu, kami juga berpikir ingin mengangkat sesuatu yang sangat bernuansa Kota Mataram. Hal itulah kemudian yang membuat Kolaborasi Warga Mataram tercipta,” ungkap Hanifa, dikonfirmasi NTB Satu, Minggu, 2 Oktober 2022.

Hanifa menyatakan, proses kolaborasi dengan Paerstud, yang notabenenya lebih dahulu bergerak pada bidang industri kreatif, tidak mengalami persinggungan apapun.

Setelah merilis Kolaborasi Warga Mataram, Hanifa berharap orang-orang Kota Mataram, terutama anak-anak muda, apabila belum dapat sepenuhnya mencintai, setidaknya dapat menandai daerahnya masing-masing yang tersedia dalam berbagai varian Segaru.

“Selain itu, saya berharap anak-anak muda di Mataram juga dapat terpantik kreatifitasnya untuk berkolaborasi,” tandas Hanifa.

Pentas perayaan rilisan Kolaborasi Warga Mataram telah dilakukan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam di Hibi Kohi, Kota Mataram, dengan mengundang sejumlah bintang tamu, yaitu Alee Cikar, Ranger Hijaw, dan Highway. Pentas perayaan rilisan Kolaborasi Warga Mataram dipandu oleh Ruhma Ruksalana. (GSR)

Exit mobile version