Fenomena Embung Bidadari Timbulkan Masalah, Sawah Petani Jadi Sasaran BAB

Mataram (NTB Satu) – Fenomena Embung Bidadari di Desa Saba, Kecamatan Janapria mulai menimbulkan masalah bagi para petani tembakau di sekitar lokasi. Banyak pengunjung Embung Bidadari mengganti pakaian, buang air kecil hingga buang air besar (BAB) di ladang tembakau karena tidak tersedianya sarana sanitasi di embung tersebut.

Hingga saat ini, jumlah kunjung di bendungan kecil bernama Embung Bidadari di Desa Saba, Kecamatan Janapria masih cukup tinggi. Jumlahnya mencapai ratusan hingga ribuan orang dalam sehari. Namun nyatanya, keramaian tersebut juga menimbulkan masalah bagi para petani tembakau di sekitar lokasi.

“Mereka ganti baju di sana (ladang tembakau), buang air kecial bahkan BAB di sana. Jadinya tembakau warga jadi rusak,” ungkap Kepala Subsektor Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, Budi Kusmahardi, Selasa, 30 Agustus 2022.

Karena itu, pihaknya meminta kepada pengelola Embung Bidadari untuk membuat sarana sanitasi sementara yang layak. Selain bisa meredam keluhan petani, juga bisa mencegah terjadinya pencemaran yang lebih buruk pada embung tersebut.

“Air itu kan tidak layak dipakai mandi, setidaknya untuk mengurangi risiko pencemaran, kami usulkan bikin tempat buang air besar sementara. Kita ke sana (Embung Bidadari) pas setelah apel Upacara 17 Agustus, seminggu setelahnya sudah jadi, jumlahnya 5 bilik yang disebar-sebar,” terang Budi seraya memperlihatkan foto sarana sanitasi tersebut.

Dalam uji labnya, Budi mengungkapkan, bahwa air embung yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit tersebut mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan.

Selain itu, belakangan ini pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat yang mengalami gatal dan ruam pada kulit setelah berendam di embung tersebut. (RZK)

Exit mobile version