Waspada, Kasus Covid-19 NTB Naik Dipicu Pelaku Perjalanan

Mataram (NTB Satu) – Secara perlahan, kasus positif Covid-19 di NTB mulai meningkat. Peningkatan tersebut rata-rata disebabkan oleh adanya pelaku perjalanan, seperti jemaah haji yang baru saja tiba.

Dari jumlah peningkatan kasus, seluruhnya berasal dari orang dewasa. Meski tidak mencapai angka yang besar, peningkatan kasus Covid-19 mingguan tetap menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. H. Lalu Fikri Hamzi, MM.MARS., membenarkan pelaku perjalanan sebagai penyumbang terbesar tren peningkatan kasus Covid-19. Tren kasus Covid-19 hingga 9 Agustus 2022 menunjukkan orang NTB yang positif terpapar Covid-19 mencapai 35 orang atau setara dengan 0,25 persen.

“Pemprov NTB masih konsisten melacak kasus kontak erat. Persentase kasus yang dilacak mencapai angka 100 persen. Persentase tersebut lebih besar dari target yang ditetapkan oleh pihak Pemerintah Pusat, yakni 80 persen,” ungkap Fikri, dihubungi NTB Satu, Kamis, 11 Agustus 2022.

Menurut data dari Dinas Kesehatan NTB, secara rata-rata, kasus positif yang terjadi saat ini memang berasal dari pelaku perjalanan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan NTB tetap memperingati masyarakat agar selalu waspada. Pasalnya, Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

Sumber penambahan kasus Covid-19 yang berasal dari pelaku perjalanan, telah diimbangi dengan pengetatan pintu masuk di NTB. Saat ini, seluruh pelaku perjalanan diwajibkan mendapat vaksin booster, hal tersebut telah diatur melalui surat dari Satgas Covid Nasional.

“Selain itu, Dinas Kesehatan NTB tetap menyarankan agar selalu menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat berkerumun,” saran Fikri.

Rumah Sakit serta berbagai fasilitas kesehatan tetap disiagakan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19.

Dinas Kesehatan NTB tengah menggencarkan vaksinasi booster dosis pertama bagi masyarakat yang belum melaksanakan. Bahkan, tenaga kesehatan kini tengah dikebut dalam melakukan vaksinasi dosis kedua. Peningkatan kasus Covid-19 terus ditekan pemerintah melalui vaksinasi. Untuk masyarakat, didorong agar bisa mendapat vaksinasi dosis ketiga alias booster.

“Sementara bagi tenaga kesehatan diberikan booster kedua,” terang Fikri.

Bagi Fikri, vaksinasi telah menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, Fikri mengajak masyarakat yang belum divaksinasi agar segera mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk memperoleh vaksin. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat imunitas tubuh individu atau pun komunitas.

“Kalau sudah vaksin, masyarakat bakal aman dan akan produktif,” tandas Fikri.

Berdasarkan data Satgas Covid NTB, hingga 7 Agustus 2022, jumlah positif Covid-19 yang aktif mencapai 34 kasus. Jumlah tersebut naik 10 kasus jika dibandingkan pada 1 Agustus 2022.

Kota Mataram menjadi yang tertinggi untuk daerah dengan kasus Covid-19, yakni sembilan kasus. Setelah Kota Mataram, disusul Kabupaten Bima dengan delapan kasus aktif. Kota Bima empat kasus. Lombok Barat dan Lombok Tengah masing-masing empat kasus. Lombok Utara dan Sumbawa masing-masing dua kasus. Adapun Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Dompu, masih nol kasus. (GSR)

Exit mobile version