Site icon NTBSatu

Sempat Dibantah, Imigrasi Akui Praktek Calo di ULP Lombok Timur

Kadiv Imigrasi Kumham NTB, Parlindungan usai keluar dari kantor Ombudsaman RI Perwakilan NTB. Foto : Mugni ilma

Mataram (NTB Satu) – Kantor Imigrasi Mataram mengakui adanya praktek calo dalam pembuatan paspor di Unit Layanan Paspor (ULP) Lombok Timur. Pengakuan tersebut disampaikan pihak Imigrasi Mataram kepada Ombudsman RI Perwakilan NTB, pada saat melakukan koordinasi, pada Kamis 11 Agustus 2022.

Buntut dari diakuinya temuan pelanggaran maladministrasi oleh ULP Lotim itu, berdampak pada dimutasinya empat orang yang diduga terlibat pada praktek kotor tersebut. Salah satunya, Kepala ULP Lotim, M. Faris Pabittei.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB, M. Adhar Hakim kepada awak media menyampaikan, pihaknya menerima Kadiv Imigrasi Kumham NTB dalam rangka berkoordinasi. Ditanya terkait apa saja isi pertemuan itu, Adhar mengatakan salah satunya yaitu masalah praktek calo di ULP Lotim.

“Pihak Imigrasi Mataram sendiri telah memutasi empat orang. Itu artinya memang benar terkait hasil dari investigasi kami di Ombudsman,” katanya.

Terkait bantahan yang disampaikan pada beberapa waktu lalu itu, Adhar menjelaskan, pihak Imigrasi Mataram juga telah meminta maaf dan berterimakasih terhadap apa yang menjadi hasil temuan Ombudsman RI Perwakilan NTB.

“Memang diakuinya pada waktu itu ada miss, sehingga muncul seolah-olah Imigrasi membantah,” ucapnya.

Dilanjut Adhar, sebelumnya pihaknya telah memaparkan secara langsung hasil temuan itu, bahkan sampai dengan pemaparan teknis bagaimana proses investigasi dimaksud. “Ini informasi yang penting bagi mereka (Imigrasi-red), jadi memang benar apa yang kami lakukan dan bisa dipertanggung jawabkan,” lanjutnya.

Saat ini Ombudsman RI Perwakilan NTB telah mulai menyusun LHP, kemudian untuk disampaikan kepada pimpinan. “Saat ink tengah dilakukan proses penyusunan LHP, kemungkinan pekan ini akan selesai,”tandasnya.

Sementara itu Kadiv Imigrasi Kemenkumham NTB, Parlindungan, dikonfirmasi usai keluar dari kantor Ombudsman memilih untuk tidak mejawab pertanyaan awak media. Ia keluar bersama tiga orang lainnya dan memilih untuk bungkam. (MIL)

Exit mobile version