Mahasiswa UI ke Sembalun, Bantu Produksi Petani Kopi

Mataram (NTB Satu) – Setelah sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19, Universitas Indonesia (UI) kembali melanjutkan program pengabdian masyarakat pada 2022. Salah satu daerah tujuan UI yaitu Desa Sapit, Sembalun, Lombok Timur. UI Membantuk mengembangkan Gerobak Listrik (Gelis) kepada petani yang bergerak pada Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) bidang kopi.

Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, Bayu Kristianto Ph.D., mengatakan, pengembangan tersebut berasal dari ide awal LSM Teknologi Inovasi Desa. Selain merakitkan Gelis, UI mengajarkan para petani di Sembalun mengenai tata cara penggunaan Gelis, pelatihan desain, serta pemanfaatan energi terbarukan.

“Dengan dibantu alat Gelis, kami berharap agar para petani dapat memproduksi bahan-bahan yang hemat biaya,” ungkap Bayu, ditemui NTB Satu setelah melakukan audiensi dengan Gubernur NTB, di Kantor Gubernur NTB, Selasa, 9 Agustus 2022.

Sampai saat ini, jumlah Gelis masih satu unit. Sangat terbatas. Unit tersebut diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengembangan selanjutnya.

“Selain itu, dana kami memang sangat terbatas. Kami berharap agar tahun depan unit Gelis makin banyak lagi,” papar pria yang juga merupakan Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI ini.

Tujuan Bayu dan tim datang ke Lombok ialah dalam rangka menjalani program pengabdian masyarakat milik UI. Salah satu daerah pengabdian terletak di Lombok Timur. Program pengabdian masyarakat milik UI sebenarnya sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

“Manakala penyebaran Covid-19 mereda, kami kembali melanjutkan program pengabdian tersebut,” terang Bayu.

Program pengabdian masyarakat di Lombok Timur telah dimulai sejak 1 Agustus 2022. Pembukaan program dilalukan pada 8 Agustus 2022. Lalu pada 9 Agustus 2022, Bayu dan tim mulai merakit Gelis dan pemberian pelatihan. Kemudian, pada 10 Agustus 2022, bakal dilakukan acara peresmian.

Menurut Bayu, secara keseluruhan, potensi NTB untuk memajukan sektor industrialiasi, terutama pada bidang UMKM pertanian, sangat besar. Namun, harus diakui, bahwa kemampuan pegiat UMKM dalam bidang publikasi produk cukup kurang.

“Dari hasil obrolan dengan para pegiat UMKM, mereka membutuhkan bantuan publikasi,” ujar Bayu.

Setelah bertemu dengan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah S.E., M.Sc., Bayu dan tim mendapatkan respons yang sangat positif. Terlebih, Gubernur NTB adalah alumnus UI dan pernah berkuliah di Amerika.

“Mengenai atensi khusus, Pak Gubernur meminta agar potensi-potensi yang dimiliki setiap desa dapat dikembangkan dengan maksimal,” pungkas Bayu. (GSR)

Exit mobile version