Program SPAM Regional Lombok Dilanjutkan, Ini Manfaatnya Bagi Masyarakat

Mataram (NTB Satu) – Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Lombok akan dilanjutkan, setelah sebelumnya terhenti.

Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas (GNE), Samsul Hadi mengatakan, pihaknya akan membahasnya kembali dengan Sekda NTB, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, dan BUMD kabupaten/kota.

“Karena ini (SPAM Regional Lombok) menjadi kebutuhan kita bersama. Kebutuhan air ini seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk, pertambahan investasi. Jadi masalah yang sangat urgen, dan SPAM Regional ini masuk dalam amanat RPJMD 2019-2023,” katanya, di ruang kerjanya, Senin 25 Juli 2022.

Sebelumnya, lanjut Hadi, sudah ada mitra kerja, namanya PT. Potum, dan sudah dilakukan penandatanganan kerjasama. Namun terbentur pandemi yang cukup lama. Harusnya, tahun 2022 SPAM Regional Lombok sudah beroperasi. Dengan tahapan tahun 2021 dilakukan konstruksi dan 2022 sudah dapat dimanfaatkan.

“Tapi karena sekarang baru longgar pandemi, akhirnya kita akan memulai lagi pada tahun 2022, walaupun ada keterlambatan, karena faktor pandemi yang tidak bisa dihindari. Sekarang kami dari GNE selaku PJPK dan pihak mitra akan melanjutkannya,” jelas Samsul Hadi.

PT. Potum sendiri akan menjadi badan usaha pelaksana atau yang berinvestasi produksi dengan PT. GNE, mitranya adalah PDAM-PDAM yang ada di kabupaten/kota, khusunya di Pulau Lombok terlebih dahulu.

Samsul Hadi melanjutkan, prosesnya akan diulang kembali. Pertama, dari proses kajian teknis melibatkan PDAM kabupaten/kota untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. Dari kebutuhan tersebut diketahui angka yang realistis untuk pelaksanaan investasinya.

Nantinya, PT. Potum bersama PT. GNE akan mengelola sumber-sumber mata air yang ada di Pulau Lombok. Sumber-sumber mata air ini akan dibangun infrastruktir pendukungnya (perpipaan) untuk didistribusikan ke seluruh pelanggan-pelanggan PDAM di Pulau Lombok.

PDAM-PDAM ini melalui SPAM Regional Lombok, tidak lagi bergerak di hulu, mecarikan sumber-sumber mata air.

“Sumber-sumber mata air ini dan pengelolaannya dilakukan oleh penanggungjawab SPAM regional Lombok (GNE dan PT. Potum) untuk didistribusikan ke PDAM, lalu ke pelanggan. Pembangunan infrastruktur dari sumber mata air ke PDAM ini akan dihitung besaran investasinya. Termasuk debit potensi sumber air yang dimanfaatkan,” jelas Samsul Hadi.

Dengan SPAM Regional Lombok ini, lanjutnya, kedepan tidak ada lagi daerah-daerah yang surplus dan kekurangan air baku. Akan terjadi pemerataan distribusi dan pengelolaan sumber daya air bisa dilakukan dengan baik bagi kemanfaatan banyak orang.

Samsul Hadi menegaskan, tahapan proyek SPAM Regional Lombok ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun kedepan untuk diwujudkan. (ABG)

Exit mobile version