Demi Perpanjang Nafas Perajin Cukli, Disperin NTB Imbau agar Daftarkan Diri di NTB Mall

Mataram (NTB Satu) – Para perajin cukli di Kota Mataram tetap eksis. Namun, berbagai rintangan seperti gempa Lombok 2018, pandemi Covid-19, serta perang antara Rusia dan Ukraina turut memengaruhi eksistensi para perajin cukli.

Namun, berbagai strategi dalam memperpanjang nafas perajin cukli terus dilakukan. Salah satunya adalah imbauan untuk segera mendaftarkan diri pada E-Catalog atau katalog elektronik milik NTB Mall.

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti M.E., mengatakan, tetap mendukung para perajin cukli dengan cara menyarankan kepada berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berbelanja kebutuhan furnitur kantor kepada para pengerajin cukli. Jajaran pejabat TNI dan Polri pun masih berbelanja kerajinan cukli di NTB.

“Itu menjadi cara kami dalam mendorong kerajinan cukli tetap eksis,” ungkap Nuryanti, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Selasa, 19 Juli 2022.

Dinas Perindustrian NTB telah mengimbau para pengerajin cukli agar memasukkan produk-produk ke dalam E-Catalog milik NTB-Mall. Hal tersebut diniatkan agar para pengerajin cukli di NTB dapat dilirik oleh berbagai OPD di Indonesia dan membeli kerajinan cukli dari NTB.

Menurut Nuryanti, NTB Mall telah menjelma sebuah gudang besar yang menyimpan produk-produk siap beli asal NTB.

“Bagi siapapun yang ingin mendaftar di E-Catalog, silakan datang langsung menuju NTB Mall. Nanti, produsen mendaftarkan produk-produk mereka melalui akun yang bakal disediakan oleh pengurus NTB Mall,” papar Nuryanti.

Lebih lanjut, Dinas Perindustrian NTB mengakui bahwa tingkat minat masyarakat terhadap kerajinan cukli cukup sedikit dan belum menjadi kebutuhan masyarakat umum. Pasalnya, kerajinan cukli masuk ke dalam kategori kebutuhan tersier, bukan sekunder dan primer.

“Gempa Lombok 2018 dan pandemi Covid-19 memang membuat masyarakat lebih mendahulukan kebutuhan sekunder dan primer,” terang Nuryanti.

Keberadaan bahan baku untuk kerajinan cukli disebut turut mempengaruhi para pengerajin. Pasalnya, hutan-hutan makin sedikit dan para perajin terpaksa mengeskpor bahan baku dari luar daerah.

Untuk memperpanjang nafas kerajinan cukli, Nuryanti mengimbau agar para perajin cukli memperbaharui desain produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Para perajin cukli harus mampu menciptakan inovasi secara estetika mau pun fungsi dari kerajinan cukli.

“Kerajinan cukli dari NTB merupakan salah satu warisan budaya yang perlu didorong eksistensi dan tumbuh kembangnya,” ujar Nuryanti.

Selain itu, para perajin cukli perlu memikirkan adanya regenerasi yang kuat dan kreatif. Nuryanti meyakini bahwa generasi muda tentu memiliki karakter desain yang makin unik dan menarik.

“Para perajin cukli harus makin terbuka matanya dalam membaca kebutuhan suatu pasar. Sesuaikanlah diri dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar,” pungkas Nuryanti. (GSR)

Exit mobile version