Vaksin Covid-19 BUMN Dikembangkan, 953 Masyarakat Lombok Jadi Relawan Uji Klinis

Mataram (NTB Satu) – Holding BUMN farmasi di Indonesia yaitu PT. Bio Farma saat ini sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Perusahaan ini sedang mengembangkan vaksin dari hulu ke hilir yaitu dari tahapan riset, pengembangan, uji klinis hingga nantinya pada tahap produksi. Menariknya hampir seribu masyarakat Lombok menjadi relawan uji klinis vaksin ini.

Corporate Secretary and Investor Relation PT. Bio Farma Rifa Herdian mengatakan saat ini pengembangan vaksin Covid-19 BUMN sudah pada fase tiga uji klinis. Jumlah warga Lombok yang menjadi relawan uji klinis ini sebanyak 953 orang. Jumlah ini tergolong cukup besar, karena secara nasional jumlah relawan uji klinis fase tiga sebanyak 4.050 orang.

“Relawan ini perannya adalah untuk diujicobakan vaksin ini, baik penyuntikan yang pertama maupun yang kedua. Ini sudah pada fase yang ketiga. Fase pertama untuk menilai keamanan, dilakukan bulan Maret 2022 di Semarang dan Jakarta dan terbukti aman,” ujar Rifa Herdian kepada NTB Satu di Mataram akhir pekan kemarin.

Setelah uji klinis fase pertama dinyatakan aman, BPOM memberikan izin untuk studi lanjutan untuk uji klinis fase kedua untuk mengetahui apakah vaksin tersebut memiliki manfaat imun atau tidak. Fase kedua hasilnya sudah bagus dan aman, sehingga BPOM memberikan izin untuk uji klinis fase ketiga.

Selain dilaksanakan di Semarang dan Lombok, uji klinis fase tiga ini sendiri dilaksanakan di Jakarta bekerjasama FK Universitas Indonesia, di Padang bekerjasama FK Universitas Andalas, di Kota Makassar bekerjasama dengan FK Universitas Hasanuddin.

“Vaksin BUMN itu aman, keluhan efek sampingnya sedikit sekali. Rata-rata efek sampingnya hanya nyeri di tempat suntikan, itu ada yang membaik tanpa obat, ada yang selesai dengan paracetamol saja,” ujarnya.

Adapun produksi dan pengedaran vaksin Covid-19 BUMN ini akan dilakukan setelah uji klinis fase tiga selesai dan sudah dinyatakan aman. Nantinya jika BPOM sudah memberikan izin, barulah Biofarma akan memperbanyak vaksin tersebut. Terkait dengan berapa vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma, hal ini tergantung dari penugasan pemerintah.

“Bulan Agustus mendatang semoga sudah keluar izinnya. Kalau aman dan efektif, tentu akan semakin cepat,” terangnya.

Ia menegaskan, pengembangan Vaksin Covid-19 BUMN ini untuk mewujudkan kemandirian bangsa, karena selama ini vaksin-vaksin yang digunakan oleh pemerintah adalah vaksin impor yang dibuat dan dikembangkan oleh negara asing.

“Karena imunitas seseorang itu bisa turun setelah mendapatkan vaksin dalam periode tertentu, maka sangat memungkinkan nantinya ada program vaksinasi booster kedua dengan menggunakan vaksin Covid-19 BUMN ini,” tutupnya.(ZSF)

Exit mobile version