Suhu Udara di NTB Terasa Lebih Dingin, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Mataram (NTB Satu) – Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah memasuki musim kemarau, namun beberapa minggu terakhir suhu udara terasa semakin dingin, terutama pada malam hari. Seperti yang terpantau di Kota Mataram pada Kamis, 7 Juli 2022 malam, suhu udara berada di 20 derajat celsius. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebabnya.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Aprilia Mustika Dewi pada Kamis, 7 Juli 2022 malam menjelaskan, penurunan suhu udara ini disebabkan angin monsoon Australia membawa udara dingin dari Australia yang saat ini mengalami musim dingin menuju Asia. Wilayah Nusa Tenggara menjadi daerah pertama yang dilewati.

“Ketika musim kemarau telah tiba, suhu akan terasa lebih dingin dari biasanya karena dipengaruhi oleh angin monsoon Australia yang membawa massa udara kering dan bersifat dingin, angin tersebut bergerak dari Australia menuju Asia melewati Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat,” jelas Aprilia.

Penyebab lainnya, kelembapan udara saat musim kemarau juga relatif rendah. Tutupan awan yang sedikit akan mempengaruhi suhu saat malam hingga menjelang pagi.

Saat siang, hari matahari akan terasa terik dan menyengat karena sedikitnya tutupan awan. Pada saat itu gelombang pendek yang terpancar dari matahari akan terserap sempurna oleh permukaan bumi.

“Kemudian saat malam hari yang cerah dan tidak terdapat tutupan awan, gelombang panjang akan terpancarkan seluruhnya ke angkasa tanpa adanya pantulan kembali oleh awan, sehingga suhu akan terasa dingin dari biasanya,” jelas Aprilia. (RZK)

Exit mobile version