BWS : Bendungan Meninting Tidak Jebol

Mataram (NTB Satu) – Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I mengklarifikasi soal air bah yang datang tiba-tiba melewati Bendungan Meninting dan disebut-sebut akibat jebolnya bendungan yang sedang dalam proses pembangunan itu.

“Prinsipnya tidak ada bendungan yang jebol. Memang curah hujan tinggi di daerah gunung. Sehingga sungainya mengalirkan air yang deras,” kata Kepala BWS Nusa Tenggara I, Dr. Hendra Ahyadi, ST, MT.

Informasi yang diterima BWS pada Hari Jumat, 17 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 wita terjadi luapan air banjir di atas temporary DAM Bendungan Meninting. Cuaca saat itu sedang mendung dan tidak terjadi hujan di lokasi mega proyek ini.

Air yang tiba-tiba mengalir datang dari atas, berdampak pada tergenangnya lokasi galian di cut off dan downstream. Beberapa alat berat yang sedang beroperasi terendam. Namun tidak ada korban jiwa. Air langsung surut sekitar pukul 16.30 Wita.

“Debit banjir diperkirakan Q50. Untuk hilir Menintingnya. Alhamdulillah pekerjaan darurat yang dilaksanakan berfungsi dengan baik. Dan kondisi air tidak lama langsung surut,” terang Hendra.

Bendungan meninting sendiri belum dimulai penimbunannya, sehingga datangnya air bah ini tidak bisa dikatakan bendungan jebol.

Tetapi Hendra menegaskan, luapan air ini membuktikan bahwa semakin diperlukannya bendungan untuk mereduksi banjir akibat kerusakan lahan di atasnya, dan perubahan iklim.

Air bah yang tiba-tiba melewati sungai Meninting pada lokasi proyek, berdasarkan monitor di lapangan diperkirakan akibat beberapa faktor. Antara lain, hujan dengan durasi tinggi di bagian hulu.

Akibat banyak material yang terbawa, sehingga saat banjir berdampak pada penyumbatan/terhambat aliran air di pintu stoplog. Akibatnya berdampak hanya pada perlambatan aliran lewat bangunan pengalihan.

Sehingga, kata Hendra, terjadi luapan pada DAM sementara dan masuk alur sungai pada lokasi main cover DAM yang baru mulai tertimbun batuan selektif pada elevasi dasar sungai.

Kemudian air juga masuk ke galian pondasi dan daerah downstream yang saat ini baru mulai penimbunan dengan random tanah. Peralatan alat berat yang sedang beroperasi sebagian bisa dipindahkan, dan ada beberapa alat berat yang tidak sempat dievakuasi karena instruksi dari K3 segera naik.

Alat – alat yang terendam antara lain vibro roller 1 unit, alat breaker 1 unit, excavator ripper 2 unit ( 1 unit lagi perbaikan ), bulldozer 1 unit.

“Kondisi saat ini di lokasi DAM sementara dan jalan akses dan bawah lokasi as dan D/S , lokasi pondasi pembersihan dan pengangkatan alat berat yg terendam, setelah itu nanti akan dilakukan pemompaan air di daerah pondasi/cut off bendungan,” imbuhnya.

Sementara itu, di sepanjang Sungai Meninting aman dan tidak terjadi luapan air ke permukiman warga. Mengingat baru saja dilakukan pekerjaan tanggap darurat bencana banjir.(ABG)

Exit mobile version