Intip Kegiatan Tim Asesor Geopark Rinjani dari UNESCO Selama di Lombok

Mataram (NTB Satu) – Asesor dari UNESCO, Henning Zellmer dan Oliver Gulas Woehri datang ke Lombok mengevaluasi Geopark Rinjani sejak 29 Mei sampai 1 Juni 2022. Kedatangan asesor ini untuk menilai perkembangan Geopark Rinjani sejak menyandang status UNESCO Global Geopark pada tahun 2018. Dari hasil kunjungan kedua asesor di geosite-geosite, mereka mengapresiasi atas program yang dijalankan sejak tahun 2018 hingga saat ini.

Dalam kunjungan asesor UNESCO, hadir juga observer dari Bappenas RI, Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Selain itu, sebelum kehadiran asesor ke Geopark Rinjani, tim dari KNGI, Kemenpar, Kemenkomarves melihat persiapan Geopark Rinjani untuk dievaluasi.

Ketua panitia revalidasi Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, Meliawati mengatakan kunjungan asesor ke lapangan itu untuk memastikan bahwa laporan yang disampaikan sesuai dengan kondisi di lapangan. Misalnya untuk visibilitas, asesor langsung melihat sarana dan prasarana untuk mendukung visibilitas itu. Begitu juga dengan kunjungan ke geosite-geosite untuk mengetahui langsung pengelolaanya.

“Jadi asesor bukan hanya sekadar menilai, tapi juga memberikan masukan bagi kami,’’ katanya.

Dua orang asesor UNESCO untuk evaluasi Geopark Rinjani, Mr Hening Zelmer dan Oliver Gulas Woehri mendengar penjelasan dari pemandu wisata air terjun Benang Kelambu, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah

Pada hari pertama, melihat branding Geopark Rinjani di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Setelah itu digelar dikusi dengan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, pimpinan OPD yang terkait, stakeholder lainnya.

Asesor kemudian meneruskan “sidak” ke kantor Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark.

“Walaupun kantor kami sederhana, asesor memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah memfasilitasi untuk penyediaan kantor,’’ kata Meli.

Masih di hari pertama, asesor melihat ke Amorf Creative Hub, salah satu mitra Geopark Rinjani. Kunjungan berikutnya melihat Pusat Informasi Geologi di Museum Negeri NTB. Di sini asesor melihat langsung Babad Lombok yang tertulis di lontar yang meceritakan sejarah letusan Samalas.

“Budayawan HL Agus Fathurrahman langsung membacakan Babad Lombok yang menceritakan tentang letusan Samalas. Asesor langsung dapat konteks keragaman geologi, biologi, dan budaya,’’ kata Meliawati.

Dua orang asesor UNESCO untuk evaluasi Geopark Rinjani, Mr Hening Zelmer dan Oliver Gulas Woehri mendengar penjelasan dari Kepala Resort Sembalun Balai TNGR, Taufik tentang pendakian Gunung Rinjani

Asesor selanjutnya berkunjung ke Kebun Permaculture dan dilanjutkan ke situs Batu Bolong Senggigi.
Pada hari kedua asesor berkunjung ke air terjun Benang Kelambu, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Setelah itu asesor berkunjung ke Sembalun, Lombok Timur.

Selama dua hari di Sembalun, asesor berkunjung ke Pusuk Pas Sembalun, rumah adat Sembalun Bumbung, Bukit Lawang, Sekolah Alam Rinjani, kantor resort Sembalun Balai TNGR, Pos Pengamatan Gunungapi Rinjani, melihat budidaya tanaman endemik Sembalun di SMAN 1 Sembalun. Asesor juga melihat Pusat Informasi Geopark Rinjani, yang sampai saat ini masih berupa bangunan. Tim dari Geopark Rinjani menjelaskan proses pembangunan gedung itu dan rencana ke depannya.

“Asesor memberikan masukan agar ke depannya, gedung itu diisi dengan konten-konten informasi Geopark Rinjani. Bukan saja konten geologi, tapi juga biodiversity dan keragaman budaya,” kata Meli.

Dua orang asesor UNESCO untuk evaluasi Geopark Rinjani, Mr Hening Zelmer dan Oliver Gulas Woehri mendengar penjelasan Meliawati, dari Geopark Rinjani tentang Lava Bantal di Gili Trawangan yang menjadi salah satu geosite Geopark Rinjani

Pada hari ketiga tim berkunjung ke Kebun Kopi Senaru dan perkampungan adat Senaru. Di Senaru tim juga melihat kerusakan akibat gempa 2018 dan saat ini masih proses pemulihan. Di perkampungan adat Senaru, asesor melihat kearifan lokal masyarakat yang adaptif terhadap bencana gempa bumi. Kampung adat itu tidak rusak oleh gempa, bangunan tradisional menyelamatkan warga dari bencana gempa. Selanjutnya asesor berkunjung ke Gili Trawangan. Di Trawangan asesor melihat salah satu geosite, Lava Bantal yang ada di sebalah barat Gili Trawangan.

“ Insya Allah dari hasil penilaian selama kunjungan ke lapangan ini, kami optimis Geopark Rinjani bisa mempertahankan status UNESCO Global Geopark. Ini tentu saja berkat dukungan semua stakeholder,’’ kata Meli. Untuk keputusan resmi hasil revalidasi akan diputuskan pada sidang UNESCO tahun 2022. (HAK)

Exit mobile version