Niat Jembatan Pemoles Dibangun Gotong Royong, Warga Tak Sanggup

Mataram (NTB Satu) – Pembangunan Jembatan di Dusun Pemoles, Desa Batu Jangkih, Lombok Tengah akan segera dilakukan. Sebelumnya, pada Senin, 30 Mei 2022, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Tengah datang ke lokasi untuk melakukan survei, dan pada hari Selasa, 31 Mei 2022 alat berat akan segera didatangkan.

“Kemarin sore, orang PUPR datang untuk survei lokasi. Katanya hari ini akan didatangkan alat berat dari Desa Lantan, agar segera dikerjakan,” ujar Kepala Dusun Pemoles, Anwar, Selasa, 31 Mei 2022.

Selain itu, Anwar menyampaikan bahwa Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Rahardian meminta agar masyarakat ikut bergotong royong untuk membangun jembatan tersebut. Namun masyarakat mengaku tidak sanggup apabila dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.

“Beliau meminta agar kami ikut gotong royong. Tapi saya bilang, ‘kalau sehari dua hari mungkin bisa pak, tapi kalau seterusnya warga tidak sanggup karena harus kerja cari makan’,” ungkap Anwar.

Selain itu, Rahardian juga sebelumnya mengaku, bahwa pembiayaan pembangunan jembatan itu menggunakan skema urunan antara pemerintah, investor, dan masyarakat setempat. Anwar lagi-lagi mengaku tidak siap apabila urunan itu berbentuk uang.

“Kalau uang, masyarakat pasti tidak sanggup, karena banyak yang susah cari makan. Tapi kalau sekedar kebutuhan tanah atau sejenisnya masyarakat pasti bersedia memberikan,” kata Anwar.

Terlepas dari itu, sejauh ini masyarakat Dusun Pemoles mengaku antusias dan berterima kasih atas respon dari pemerintah, karena ingin memperbaiki jembatan yang merupakan akses vital di dusun tersebut. Karena tanpa jembatan, akses kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat Dusun Pemoles menjadi terhambat.

Perbaikan jembatan tersebut merupakan respon cepat Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah atas banyaknya video beredar yang memperlihatkan betapa memprihatinkannya kondisi kampung tersebut. Seperti video ketika Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah terjatuh saat mencoba loncat melewati sungai yang merupakan akses menuju kampung tersebut. Ada pula perempuan hamil yang hendak melahirkan, terpaksa harus digotong warga menyeberangi sungai yang deras untuk menuju Puskesmas, karena jembatan penghubung dalam kondisi rusak parah. (RZK)

Exit mobile version