Selain Penutupan Pasar Ternak, Vaksinasi Disiapkan Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku

Mataram (NTB Satu) – Akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yang mulai merebak di NTB menyebabkan pasar ternak di beberapa daerah ditutup. Selain penutupan pasar, vaksinasi kepada ternak juga disiapkan untuk mencegah penularan PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, drh. Khairul Akbar mengatakan, berbagai langkah mitigasi telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB untuk mengendalikan wabah tersebut, salah satunya dengan penutupan pasar ternak. Selain itu juga akan dilakukan vaksinasi ternak pada daerah yang rawan terjangkit.

“Ada penyiapan untuk vaksinasi ternak pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70 persen,” kata Khairul Akbar.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa daging dan susu dari hewan yang terkena PMK aman untuk dikonsumsi oleh manusia. “Aman untuk manusia, penyakit tidak berbahaya buat manusia,” pungkasnya.

Salah satu pasar ternak yang ditutup sementara yaitu Pasar Ternak Selagalas, Kota Mataram oleh Dinas Pertanian Kota Mataram. Penutupan itu dilakukan pada Kamis, 19 Mei 2022 hingga waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan pantauan langsung pada Jumat, 20 Mei 2022, gerbang utama Pasar Ternak Selagalas tertutup rapat. Di dalam pasar pun terpantau sangat sepi dan tidak ada aktivitas apapun. Menurut Firman, seorang pegawai UPTD Rumah Potong di pasar ternak tersebut, menyebut sempat ada protes saat dilakukan penutupan pasar.

“Ada beberapa yang protes, tapi tidak terlalu, soalnya mereka juga paham risiko penyakit tersebut,” ujar Firman.

Sampai Kamis, 19 Mei 2022, terkonfirmasi sekitar 1.799 kasus PMK pada tiga Kabupaten di NTB, yaitu Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Dari total kasus tersebut, sebanyak 1081 ternak masih dalam kondisi sakit, 686 sembuh, dan 25 ekor dipotong paksa. (RZK)

Exit mobile version