Tak Ada Kontrak dengan PLN, Investasi Energi Ramah Lingkungan di NTB Sulit Diwujudkan

Mataram (NTB Satu) – Perusaahan asal Korea Selatan yang bergerak dalam bidang energi terbarukan, yakni IIAN TECH tertarik melakukan investasi di NTB untuk bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Investasi tersebut diperkirakan akan bernilai lebih dari Rp1 triliun, dan memproduksi listrik minimal 60 MW (megawatt). Namun investasi itu terkendala belum adanya kontrak antara investor dengan PLN.

“Untuk sektor ini, setidaknya memiliki nilai Rp1 trilliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum pada Rabu, 18 Mei 2022.

Investasi tersebut diakui Rum masih terkendala, karena dibutuhkan adanya kontrak antara investor dengan PLN mengenai jumlah energi yang akan dijual ke PLN. Namun, mengingat pada akhir-akhir ini PLN selalu mengalami surplus energi bahkan hingga 7 gigawatt (GW), yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan, maka kerja sama itu belum bisa diwujudkan.

“Mereka bisa membangun PLTS harus ada jaminan listrik mereka dibeli oleh PLN, dan harus dapat tanda tangan kontrak dengan PLN pusat. Tapi kan sekarang PLN surplus energi terus,” terangnya.

Dengan belum tercapainya kesepakatan tersebut, maka izin lokasi maupun izin lainnya belum bisa didapatkan oleh pihak investor. Sebagai solusi, Rum memberikan rekomendasi alternatif, pihak investor akan dijembatani dengan pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membangun produsen energi ramah lingkungam bagi Sirkuit Mandalika. Selain itu, ada juga pabrik SMELTER di Kabupaten Sumbawa yang diperkirakan akan membutuhkan energi besar.

Dengan hadirnya energi ramah lingkungan itu, Rum mengaku sangat menyambut baik niat investasi tersebut di NTB. “Kita sangat antusias dengan investasi ramah lingkungan. Karena tidak hanya menghasilkan realisasi investasi dan serapan tenaga kerja, tetapi juga membantu keberlangsungan lingkungan dan menghemat sumber daya alam,” pungkasnya. (RZK)

Exit mobile version