Site icon NTBSatu

Situasi Kondusif, Umat Buddha Desa Mareje Dipastikan Rayakan Waisak dengan Aman

Suasana perayaan Hari Raya Waisak di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat. Foto : Istimewa

Mataram (NTB Satu) – Umat Buddha di daerah Mareje, Lombok Barat diharapkan dapat melaksanakan perayaan Waisak 2022/2566 dengan nyaman dan aman meski dengan cara sederhana. Hal tersebut, disampaikan oleh Dandim 1606/Mataram, Letkol Arif Rahman saat berkunjung ke Desa Mareje.

“Kunjungan kami punya maksud untuk meyakinkan masyarakat bahwa pelaksanaan Waisak di Desa Mareje aman dan terkendali,” ungkap Arif, di Desa Mareje, Senin, 16 Mei 2022.

Kunjungan pihaknya diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi umat Buddha dalam melaksanakan ibadah perayaan hari suci waisak.Terutama setelah adanya kesalahpahaman antar warga di Desa Mareje pada Minggu, 1 Mei 2022. Kesalahpahaman terjadi saat beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk membunyikan petasan di depan kandang sapi milik salah seorang warga. Sempat terjadi keributan, namun peristiwa itu dapat dilerai dan diselesaikan secara kekeluargaan oleh personil TNI-Polri dan aparatur desa.

“Kami berharap supaya umat Buddha dapat melaksanakan perayaan Waisak secara nyaman, aman, dan tertib, meski dengan cara sederhana,” ujar Arif.

Hari raya Waisak diperingati sebagai hari lahir, momen pencapaian sempurna, hingga proses mangkat Siddharta Gautama, pengajar agama Buddha. Perayaan hari raya Waisak diniatkan untuk mengenang Siddharta Gautama dan mengambil pelajaran atas apa yang telah diwariskan olehnya. Selain itu, hari raya Waisak dapat dijadikan momentum untuk kembali meluruskan hati dan pikiran serta bersemangat dalam menjalani kehidupan.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB, Prof. H. Saiful Muslim bersama Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) NTB, I Wayan Sianto, meminta kepada seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak cepat terpancing dengan narasi-narasi negatif tentang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB agar mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat, maupun proses hukum dalam menyelesaikan permasalahan,” ungkap Saiful Muslim, dalam keterangannya di Mataram, Rabu, 4 Mei 2022. (GSR)

Exit mobile version